"Saya selaku Menhan telah mendesain strategi pertahanan negara khas Indonesia yang dibangun berlandaskan kekuatan hati nurani. Kesadaran bela negara ini dilandasi oleh kekuatan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila, ideologi negara Indonesia," kata Ryamizard dalam kuliah umum mahasiswa di Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Singapura, Senin (10/7/2017).
Menteri Dalam Negeri dan Hukum Singapura Shanmugan dan ahli teroris Singapura Profesor Rouhan Gunaratna turut mendengarkan pidato Ryamizard.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya definisikan sebagai strategi pertahanan smart power, yaitu strategi pertahanan negara yang bersifat defensif aktif," terang Ryamizard.
"Yang merupakan penggabungan antara kekuatan soft power, yaitu melalui diplomasi pertahanan dan kekuatan hard power dengan sistem Perang Rakyat Semesta (Permesta)," sambung dia.
Program bela negara, jelas Menhan kepada para peserta kuliah umum, adalah pembangunan kekuatan jiwa, semangat, dan pikiran. (aud/dhn)











































