Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menyebutkan Joice ke Manado untuk mengunjungi ayahnya yang sakit keras. Setelah itu, Joice kembali pulang ke Jakarta menggunakan pesawat.
"Kemudian dia kembali lagi ke Jakarta, pesawatnya sudah mepet waktunya. Jadi terburu-buru, tergesa-gesa, sehingga di tengah jalan memikirkan orang tua, terburu-buru, tergesa-gesa sehingga di avsec itu dia memang lupa membuka jamnya," kata Rikwanto kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rikwanto, Joice melakukan penamparan itu secara spontan. "Jadi di situ spontan (menampar) ya, tidak ada maksud apa-apa," imbuhnya.
Sekembalinya ke Jakarta, Joice, kata Rikwanto, menyadari kesalahannya itu. "Kemudian dia spontan melakukan itu. Terakhir, setelah sadar ke Jakarta, dia merasa menyesal. Dan dia baru sadar kenapa harus melakukan itu. Setelah di Jakarta dan dia di situ dia bingung, dia galau," lanjutnya.
Petugas kemudian melaporkan Joice ke polisi. Kasus itu pun diproses dan Joice diperiksa penyidik Polres Manado di Mapolda Metro Jaya.
"Untuk mempermudah prosesnya daripada nanti sulit karena kegalauannya, kita suruh ke Jakarta aja," ungkapnya. (mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini