"Sebetulnya tidak ada penerobosan, dia (pria) datang ke polsek jam 12 malam buat cari alamat," kata Kapolsek Nagreg Kompol Sudrajat saat dikonfirmasi detikcom via telepon, Minggu (9/6/2017).
Sudrajat mengungkapkan, saat kedatangan pria pembawa golok itu, dua pintu gerbang mapolsek dalam keadaan tertutup. Melihat ada orang tidak dikenal, anggota Unitreskrim Polsek Nagreg menghampiri dan menanyakan kedatangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dihampiri, polisi melihat didalam jaket O ada tas selendang, lalu diperintahkan untuk membuka jaket dan tasnya. Polisi mengimbau kepada O untuk menyimpan tas yang digunakannya diletakkan di tanah, O menurut. Kemudian polisi membuka tas milik O dan ditemukan golok.
"Sebagai langkah antisipatif, golok dibawa ke kantor berikut orangnya. Tidak ada perlawanan sama sekali dan tidak ada gerak-gerik untuk melakukan penyerangan," tutur Sudrajat.
O warga Kecamata Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, datang ke Nagreg untuk mencari anak dan isterinya. Polisi pun sudah bertemu dengan keluarga O, dari informasi yang didapat O sudah diserahkan istrinya kepada orang tuanya (cerai).
"O dikembalikan ke orangtuanya karena sering marah-marah dan tidak mau kerja. Itu alasannya," ujarnya.
Kasus ini masih diselidiki oleh Polres Nagreg dan O akan akan diperiksa di Mapolres Bandung terkait UU kepemilikan sajam. "Istrinya belum ketemu, tapi ke Nagreg mau cari istrinya, katanya tinggal sama anaknya di Nagreg," tegasnya.
Kasatreskrim Polres Bandung AKP Firman Taufik mengatakan, kedatangan O ke Mapolsek Nagreg bukan untuk menerobos, melainkan untuk mencari alamat. Sebelum masuk, O diminta untuk buka jaket dan tasnya, saat dibuka terlihat ada sajam dan O diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.
"Indikasi orangnya stres karena ditinggal istri," ucap Firman via pesan singkat.
(bbn/imk)











































