Menaker: Malaysia Jangan Tarik Biaya Pemulangan TKI Ilegal

Menaker: Malaysia Jangan Tarik Biaya Pemulangan TKI Ilegal

Audrey Santoso - detikNews
Sabtu, 08 Jul 2017 23:55 WIB
Foto: Dok Kemnaker
Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meminta Pemerintah Malaysia meniadakan biaya kepulangan para TKI ilegal ke tanah air. Ia mengatakan biaya administrasi kepulangan RM 800 (Rp 2,49 juta) memberatkan para TKI.

"Kalau memang kita mau tarik mereka keluar, ya Pemulangan Sukarela jangan dikasih biaya sehingga lebih menarik. Kita tetap sarankan teman TKI untuk ikut Pemulangan Sukarela, sambil kita terus dorong agar Pemulangan Sukarela itu dimudahkan bahkan digratiskan," jelas Hanif.

Hal itu disampaikan dia saat menghadiri acara open house halal bihalal Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hanif, jika hal tersebut diberlakukan Pemerintah Malaysia, maka diprediksi akan banyak TKI ilegal yang ikut Program Pemulangan Sukarela. Biaya administrasi RM 800 dinilai Hanif membebani para TKI ilegal yang hendak pulang.

"Kalau ada skema begitu, dibuat lebih mudah, lebih murah, tentu lebih banyak yang ikut. Termasuk Pemulangan Sukarela, kalau orang hanya dibebani tiket saja kan orang sudah berminat, ini di luar masih ada biaya 800 ringgit," ucap Hanif.

Sebelumnya Malaysia menetapkan biaya program pemulangan sukarela RM 1.350. Lalu diturunkan menjadi RM 800 setelah Indonesia berkali-kali meminta penurunan. Biaya tersebut belum termasuk tiket transportasi ke Indonesia.

Kementerian Ketenagakerjaan sudah bersama 22 Dinas Ketenagakerjaan dari provinsi/kabupaten kantong TKI dan daerah perbatasan melakukan pembicaraan bersama, di antaranya membahas penanganan dan antisipasi dampak TKI yang bermasalah di Malaysia.

Penanganan dan antisipasi itu antara lain penyiapan program retraining atau pelatihan ulang bagi yang memerlukan alih profesi, penempatan kerja melalui sistem Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) bagi yang siap langsung kerja, maupun pemberdayaan usaha produktif melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikerjasamakan dengan bank-bank pemerintah. (aud/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads