"Beberapa hari setelah Lebaran, anak saya cerita ke saya punya masalah dengan seorang perempuan, diceritakan saya sebagai orang yang tahu ingin menyelesaikan secara kekeluargaan. Saya menelepon perempuan itu tetapi tidak ada respons positif tetapi justru sebaliknya, banyak hal-hal yang tidak berkenan," ujar ayah Julianto, Andi Hermanto saat ditemui di rumahnya Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (8/7/2017).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi mengatakan, pasca silaturahmi itu juga mulai berdatangan teror order Go-Food fiktif ke anaknya.
"Pertama, jelas anak saya diancam, diaduin ke polisi, RT/RW dibikin jelek namanya di pekerjaannya, saya mencoba untuk silaturahmi ke keluarganya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Ternyata tidak bisa Setelah itu barulah terjadi kasus Gojek-Gojek itu, paket beberapa hari lalu," ucapnya.
![]() |
Andi berharap masalah Julianto dengan A dapat diselesaikan dengan baik-baik dan bermusyawarah. Dia berharap kasus ini segera diselesaikan.
"Jadi kita selesaikan secara baik-baik kita lakukan itikad baik, karena kita selalu ajarkan ke anak-anak untuk menyelesaikan permasalahan dengan bermusyawarah kekeluargaan dan selalu kita coba ingin bertemu dengan keluarganya," ucapnya.
![]() |