Ini Program Unggulan Gubernur Aher di Bidang Lingkungan Hidup

Ini Program Unggulan Gubernur Aher di Bidang Lingkungan Hidup

Nathania Riris Michico - detikNews
Sabtu, 08 Jul 2017 13:39 WIB
Ini Program Unggulan Gubernur Aher di Bidang Lingkungan Hidup
Foto: Gubernur Aher (Nathania-detikcom)
Jakarta - Setelah Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) turut memaparkan soal Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Provinsi Jawa Barat. Pemaparan yang mereka sampaikan ini untuk dilombakan dalam Niwasista Tantra Award 2017.

Aher mempresentasikan soal kebijakan Pemprov Bandung dalam memperbaiki dan menata lingkungan hidup.

"Kami memaparkan kondisi Jawa Barat saat ini, isu-isu strategis tentang lingkungan, kemudian tata guna lahan persampahan banjir dan lain-lain dan pencemaran lingkungan," kata Aher usai presentasi di Ruang Rimbawan IIIB Gedung Manggala Bhakti, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ungkap keseluruhannya dan alhamdulillah Jawa Barat trend-nya perbaikan," ucapnya.

Perbaikan ini merujuk pada masalah sampah dan sungai yang bisa ditangani dengan baik oleh Pemprov Jawa Barat. Bersama pemerintah pusat, saat ini Pemprov Jabar sedang membuat kolam retensi di kawasan yang paling rendah yang berada di daerah Bandung Raya.

"Kemudian terobosan lain juga yang mudah-mudahan selesai tahun 2018 atau 2019 nanti yaitu membuat terowongan Curug Jompong, itu untuk penanggulangan banjir," ujarnya.

Program yang diunggulkannya sendiri yaitu program Citarum Bestari. Program ini, dijelaskan Aher, adalah program untuk menyelesaikan Citarum yang sering kali kotor karena limbah industri dan limbah lainnya.

"Dengan Citarum Bestari ini alhamdulillah sebagian besar sungai sudah bisa ditanami ikan, sampah fisiknya sangat jauh berkurang dibanding sebelum ada program ini," jelasnya.

"Tinggal yang akan kita selesaikan sampah limbah industri, karena kimia kan tiba-tiba masuk ke sungai tanpa diolah lebih dahulu, tiba-tiba masuk ke sungai tapi enggak kelihatan ada sampahnya, makanya itu yang sedang kita selesaikan," lanjut Aher.

Sungai Citarum ini disebutnya sebagai salah satu masalah yang krusial, sehingga harus melibatkan pemerintah provinsi, pemerintah pusat dan kementerian. Bahkan sungai Citarum memiliki dampak pagi perairan ke seluruh wilayah Jawa Barat.

"Ini sungai amat sangat banyak kegunaannya, karena sungai ini menghadirkan irigasi untuk 420 ribu hektar sawah yang menjadi pangan bagi masyarakat Jawa Barat termasuk masyarakat Jakarta dan Depok," tambahnya.

Tahun lalu, Jabar berada di posisi kedua setelah Jawa Timur dalam perlombaan ini. Dia berharap tahun ini Jawa Barat bisa merebut posisi pertama.

"Tahun lalu nomor 2 ya setelah Jawa Timur, mudah-mudahan sekarang bisa nomer satu," tutupnya seraya tersenyum. (nth/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads