Cagar Budaya Banten Lama Tak Terurus, Ini Kata Sejarawan

Cagar Budaya Banten Lama Tak Terurus, Ini Kata Sejarawan

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 07 Jul 2017 18:32 WIB
Foto: Cagar Budaya Banten Lama Tak Terurus (Bahtiar-detikcom)
Serang - Penataan kawasan cagar Budaya Banten lama yang kumuh dan tak terawat dinilai mendesak. Sejak tahun 1980-an sebetulnya sudah ada usulan agar ada pengelola independen yang mengurus daerah bekas kesultanan Islam agar tertata dengan rapi.

Sejarawan Banten Mufti Ali dari LPPM UIN Sultan Maulana Hasanuddin mengatakan, jika berbicara zonasi, cagar budaya seperti Banten Lama mestinya steril dari pemukiman dan berbagai bangunan sejauh 2 sampai 3 kilometer. Sistem zonasi ini seperti yang diterapkan oleh pengelolaan Candi Borobudur.

Menurutnya, di Banten Lama yang menjadi situs cagar budaya bukan hanya Masjid Agung Maulana Hanasuddin. Akan tetapi ada cagar budaya lain seperti Keraton Surosowan, Jembatan Rante, Benteng Speelwijk, Pelabuhan Karangantu dan Keraton Kaibon yang juga mestinya steril demi kepentingan konservasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak yang rusak dan dialihfungsikan, harusnya tidak ada pembangunan, tidak ada pembuatan struktur bangunan moderen, sekarang sudah sangat masif," kata Mufti saat berbincang dengan detikcom, Serang, Jumat (7/7/2017).

Cagar Budaya Banten Lama Tak Terurus, Ini Kata SejarawanFoto: Cagar Budaya Banten Lama Tak Terurus (Bahtiar-detikcom)


Ia menganalogikan, saat ini kondisi kawasan Banten Lama berikut seluruh cagar budaya di sekitarnya sudah dalam batas merah. Butuh penanganan sistematis dan berkelanjutan agar penataan dan pengelolaan cagar budaya di Banten Lama selevel dengan Borobudur dan masuk sebagai warisan dunia dan diakui oleh UNESCO.

"Kita punya sejarah kebesaran, koleksi tentang informasi Banten Lama kita lengkapi, akses jalan serta lingkungan sekeliling ditata rapih. Karena itu wajah dan identitas Banten," ucapnya.

Cagar Budaya Banten Lama Tak Terurus, Ini Kata SejarawanFoto: Cagar Budaya Banten Lama Tak Terurus (Bahtiar-detikcom)


(bri/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads