Mengenakan baju koko berwarna putih, Djarot tiba di Balai Kota sekitar pukul 08.25 WIB. Djarot turun dari taksi di luar gerbang Balai Kota dengan didampingi salah satu ajudannya.
Setelah turun dari taksi, Djarot tampak berjalan santai menuju Balai Kota. Warga yang semula menunggu di pendopo pun serentak menghampiri Djarot yang sedang berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya alasannya naik taksi menuju Balai Kota, Djarot menjawab untuk kepraktisan. Pasalnya, setiap Jumat pertama setiap bulan, kendaraan pribadi dilarang masuk ke Balai Kota.
"Tadi mau berangkat dari rumah diberi tahu ajudan, 'Pak kita berangkat nggak boleh naik kendaraan pribadi'. Ya udah naik yang lewat aja. Kalau ada taksi lewat ya kami panggil, kalau bajaj yang lewat ya kami panggil," ucap Djarot di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).
"Saya orangnya praktis aja, ngapain dibikin ribet," kata dia.
Semula Djarot berencana naik bajaj biru dari rumah dinasnya, namun tidak memungkinkan. Akhirnya ia pun memilih taksi agar lebih cepat dan praktis tiba di Balai Kota.
"Tadi ada bajaj biru lewat dia bawa penumpang. Masak saya nunggu bajaj dulu. Saya praktis ajalah yang penting sampai sini, selamat. Mau naik taksi, bajaj, sepeda, yang penting selamat, ngapain sih dibikin ribet," tuturnya. (nth/ams)