"Kami hanya menuntut untuk diperhatikan dan menuntut keadilan saja, tidak ada niat kabur. Karena selama ini kami selalu dimintai uang oleh petugas yang bernama Sofuan setiap hari, bahkan ada yang mencapai Rp 1 juta untuk turun kamar," ujar seorang tahanan, Uncay, dengan nada kesal saat ditanya oleh petugas Kepolisian.
Baca Juga: LP Narkotika Palembang Rusuh Gara-gara Napi Marah Protes Pungli
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap hari itu pasti ada. Kalau tidak kasih, kami dikunci di dalam kamar, tidak boleh keluar. Ada yang Rp 1 juta dan ada yang dimintain rokok oleh oknum ini," sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi mengatakan anggotanya tiba sekitar pukul 10.00 WIB atau satu jam setelah terjadinya kerusuhan yang menuntut keadilan atas terjadinya pungutan liar oleh oknum petugas lapas (sipir) itu. Setiba di lokasi, petugas kepolisian langsung mengamankan lokasi dan mencoba meredam kerusuhan.
![]() |
"Tadi pagi sekitar pukul 09.00WIB saya dapat kabar ada kerusuhan di lapas. Kita langsung terjunkan anggota yang dekat dengan Lokasi dan sekitar pukul 10.00 WIB anggota dari Polsek Talang Kelapa sudah tiba di lokasi untuk mengamankan dan meredam kerusuhan," terang Andri kepada detikcom.
Setiba di lokasi, Andri bersama Komandan Batalion Arhanudse Banyuasin serta Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sumsel langsung melakukan negosiasi untuk meredam kerusuhan. Bersyukur, kerusuhan dapat langsung diredam dan tidak berujung pada tindakan anarkistis.
"Saat kerusuhan ini, mereka sudah mendekati pintu keluar. Beruntung, petugas cepat datang dan akhirnya saya bersama Komandan Arhanudse dan Kepala Divisi Kemenkum HAM melakukan negosiasi hingga tidak berujung bentrok dan kaburnya tahanan," tambahnya.
Andri memastikan suasana telah kondusif dan tidak ada tahanan yang kabur. Pihaknya akan mendalami penyebab kerusuhan yang dipicu oleh pungutan liar oknum keamanan dan melakukan penjagaan ketat untuk beberapa hari ke depan. (try/try)