Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Zulhawary Agustianto mengatakan proses evakuasi hari Rabu (5/7) kemarin dihentikan sementara pukul 15.00 WIB dan dilanjutkan pagi ini pukul 07.00 WIB.
![]() |
"Jam 07.00 dimulai. Kendalanya karena kerja di medan ketinggian serta memiliki kemiringan yang cukup curam," kata Zul yang berada di lokasi evakuasi, Kamis (6/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gearbox yang memiliki berat 300 kg harus dibawa turun secara manual," kata Zul.
Beberapa bagian helikopter juga harus dipotong menggunakan combi cutter untuk mempermudah evakuasi. Gearbox pun akhirnya dibawa menggunakan gerobak kecil dan ditarik mesin pembajak sawah serta ditarik manual karena beban serta medan yang harus dilalui. Bagian-bagian helikopter yang sudah bisa dibawa ke kaki bukit akan langsung dibawa ke Jakarta.
"Ini gearbox-nya dinaikkan gerobak," kata Zul.
Sementara itu Komandan Basarnas Spesial Group Charles Barthley J mengatakan selain medan yang sulit, pemotongan bagian helikopter juga dilakukan sangat hati-hati.
"Pemotongan bodi helikopter karena ada beberapa komponen yang harus dihindari," kata Charles.
Untuk diketahui, helikopter jenis Dauphin tersebut jatuh di gunung Butak hari Minggu (2/7) lalu sekitar pukul 16.17 WIB saat hilang kontak. Helikopter terbang dari Lanumad Ahmad Yani Semarang untuk misi kemanusiaan pantauan udara dan memberikan bantuan di kawah Dieng yang meletup.
Dalam peristiwa tersebut 8 orang tewas yang terdiri dari 4 kru pesawat dan 4 rescuer Basarnas. Mereka adalah:
Kru helikopter:
1. Kapten Laut (P) Haryanto
2. Kapten Laut (P) Li Solihin
3. Serka Mpu Hari Marsono
4. Peltu LPU Budi Santoso
Tim Basarnas:
1. Maulana Affandi
2. Nyoto Purwanto
3. Budi Resti
4. Catur (alg/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini