Semula evakuasi puing direncanakan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat. Namun cuaca tidak mendukung.
"Akses jalan menuju posko bisa dilaksanakan dengan cepat sehingga dipilih penggunaan jalan darat, heli dibatalkan," ujar Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjen TNI (Mar), Ivan Ahmad Riski Titus kepada wartawan, Rabu (5/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ivan menyebutkan, personel yang terlibat dalam evakuasi ini sekitar 400 orang, terdiri atas tim inti dari Basarnas, TNI/Polri sebanyak 60 orang dan sisanya para sukarelawan.
"Semangat dari para sukarelawan sangat luar biasa dalam membantu mengevakuasi puing helikopter. Hal ini meringankan kerja Basarnas," ujarnya.
Hingga sore hari, sekitar 70 persen bangkai helikopter sudah berhasil terevakuasi termasuk dua mesin helikopter.
"Hari ini sekitar 70 persen puing-puing pesawat bisa dievakuasi ke posko dan di atas masih ada main body, tetapi sudah dipotong-potong," urainya.
Menurutnya, puing-puing tersebut akan dibawa ke Jakarta untuk dijadikan bukti.
"Jika diperlukan data-data lagi bisa lihat barang-barang tersebut," katanya.
Hingga saat ini, beberapa bagian helikopter masih ada di tebing Mloso, Bukit Butak, Desa Canggal. Di antaranya main body dan gearbox.
Ivan memperkirakan, evakuasi akan selesai keseluruhan besok siang. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini