Begini Beda 'Bumi dan Langit' Jakarta dengan Marawi

Begini Beda 'Bumi dan Langit' Jakarta dengan Marawi

Niken Purnamasari - detikNews
Rabu, 05 Jul 2017 10:11 WIB
Kota Jakarta (mandarinoriental.com)
Jakarta - Pemasang bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama, dalam surat kalengnya, menyatakan ingin menjadikan Jakarta sebagai Kota Marawi. Diketahui, kota di Filipina tersebut saat ini diduduki kelompok Maute, yang terafiliasi dengan ISIS. Polisi menyatakan, dari berbagai segi, Jakarta sangat berbeda dengan Marawi. Perbedaan dua kota ini memang bak bumi dan langit.

Apa bisa Jakarta disamakan seperti Marawi?

Jakarta dan Marawi sama-sama menyandang status sebagai ibu kota. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia, sedangkan Marawi adalah ibu kota Provinsi Lanao del Sur di wilayah Otonomi Muslim Mindanao, Filipina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat lima wilayah kota administrasi di Jakarta dan satu kabupaten administratif, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Total luas keseluruhan wilayah tersebut 661 kilometer persegi.

Baca Juga: Pemasang Bendera ISIS ke Polisi: Kami akan Buat Jakarta Seperti Marawi

Sedangkan Marawi memiliki luas wilayah 87,55 kilometer persegi dan dibagi menjadi 96 kabupaten kecil.

Data sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 mencatat jumlah penduduk di Jakarta mencapai 10.177.924 orang. Jumlah itu dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 1,02 persen. Di Marawi, jumlah penduduknya pada 2015 sekitar 205 ribu jiwa dan mayoritas beragama Islam.

Sebagai ibu kota negara, Jakarta turut menjadi magnet bagi pendatang dari daerah lain dan membuat arus urbanisasi begitu tinggi di kota ini. Keberagaman penduduk pun dapat dilihat di Jakarta, baik dari segi agama, suku, ras, maupun budaya, sejak abad ke-17 hingga ke-18.

Adapun Marawi masuk kota dari tiga pulau besar, yakni Mindanao, Basilian, dan Jolo. Kawasan tersebut bergejolak sejak 5 abad lalu. Banyak kelompok radikal yang tumbuh di sana dengan tujuan memisahkan diri dari Filipina.

Baca Juga: Polri: Beda dengan Marawi, ISIS Tak Bisa Tumbuh di Jakarta

Kota tersebut kini masih diduduki kelompok Maute, yang terafiliasi dengan ISIS. Perang antara kelompok militan dan tentara Filipina tak terelakkan. Perang dimulai pada Selasa, 23 Mei 2017.
Suasana pengungsian warga Marawi. Suasana pengungsian warga Marawi. (Jorge Silva/Reuters)


Milisi menguasai Rumah Sakit Anai Pakpak dan meminta pegawai meninggalkan RS. Mereka kemudian mengganti bendera Filipina dengan bendera menyerupai ISIS. Hingga saat ini tentara Filipina masih berusaha merebut Marawi dari kelompok Maute.

Perang di Marawi. Perang di Marawi. (Reuters)

Sudah ratusan orang tewas dalam pertempuran tersebut dan banyak warga yang mengungsi keluar dari Marawi.

Polisi Pastikan Jakarta Tak Bisa Dijadikan Seperti Marawi

Polri menyatakan ancaman menjadikan Jakarta seperti Marawi itu tak mungkin terwujud.

"Ya ini Indonesia, terdiri dari berbagai macam suku, agama, kalau di Marawi kan beda. Menurut saya pribadi, tanaman kalau diletakkan di tanah yang tidak subur, dia tidak akan bisa tumbuh," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan, Selasa (4/7/2017). (nkn/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads