"Hari ini investigasi kita selesaikan sampai jam 15.00 WIB. Tinggal melengkapi beberapa data saja, tapi untuk hasilnya belum," ujar Direktur Operasional dan Latihan Basarnas, Brigjen TNI Marinir Ivan Ahmad Rizky Titus kepada wartawan, Selasa (4/7/2017).
Selama proses investigasi, tim yang terdiri dari Basarnas, TNI Angkatan Laut, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan PT Dirgantara Indonesia tidak mengalami kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Untuk kendala investigasi tidak ada, hanya hambatan kecil saja ketika menurunkan bodi pesawat," ujarnya.
Hingga sore hari, badan helikopter Basarnas belum semuanya bisa dievakuasi. Hanya beberapa serpihan yang kemudian dibawa ke Kantor SAR Surabaya untuk proses investigasi lanjutan.
"Beberapa serpihan yang dibawa adalah yang kemarin berceceran di lokasi dan sempat dikumpulkan. Kemudian tutup mesin dan bagian-bagian yang bergerak di rotari. Untuk bagian bodi yang besar masih di atas," sambung Ivan.
![]() |
Proses evakuasi bodi helikopter akan membutuhkan waktu karena tim harus lebih dulu melakukan pemotongan sejumlah bagian.
"Alat yang kita gunakan nanti berupa ekstrikasi gunanya untuk memotong maupun membelah bodi heli agar mudah dievakuasi," katanya.
Helikopter Basarnas mengalami musibah menabrak tebing bukit Butak di Desa Canggal pada Minggu (2/7).
Delapan orang yang terdiri dari empat kru helikopter dan empat relawan SAR Basarnas Jawa Tengah meninggal dunia akibat peristiwa ini. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini