Rochmadi ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan bersama Irjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Sugito; pejabat eselon III Kemendes, Jarot Budi Prabowo; dan auditor BPK, Ali Sadli. Mereka diduga melakukan praktek suap sebesar Rp 240 juta berkaitan dengan pemberian opini wajar tanpa pengecualian terhadap laporan keuangan Kemendes 2016.
Aksi selonong Fahri ke sel Rochmadi terbilang mengejutkan pada waktu itu. Menurut sumber detikX di BPK, Rochmadi bukanlah auditor sembarangan. Pangkatnya sudah tinggi. DPR sudah pasti punya kepentingan untuk membungkamnya. "Dia membawahi 43 auditee (kementerian dan lembaga yang menjadi obyek audit), DPR salah satunya," tutur sumber tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berita selengkapnya dapat Anda baca di sini: (ayo/irw)











































