Rencana Nyoto Jemput Istri dan Anak Usai Lebaran Tak Terlaksana

Salatiga - Keinginan Nyoto Purwanto untuk berkumpul kembali dengan istri dan anaknya setelah Lebaran pupus sudah. Dia jadi korban tewas dalam kecelakaan helikopter Basarnas di Temanggung.

Selama ini, keluarga kecil Nyoto tinggal di Semarang. Pada libur Lebaran ini istri almarhum, Hesti Astuti dan anaknya, Rifki Pradana Setyawan berlebaran di rumah orang tuanya di Dusun Promasan, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argo Mulyo, Kota Salatiga. Sedangkan Nyoto melaksanakan tugas sebagai anggota Basarnas.

Budiyono, mertua Nyoto, mengatakan anak perempuan dan cucunya itu diantar almarhum pada Lebaran hari pertama, Minggu (25/6/2017) lalu. Sedangkan Nyoto kembali ke Semarang untuk melaksanakan tugas.

"Istri dan anaknya diantar ke sini (rumahnya) pada hari pertama Lebaran lalu, Minggu sore. Rencananya Senin (3/7/2017) hari ini itu mau dijemput untuk kembali ke rumahnya di Semarang," kata Budiyono.

Namun takdir berkehendak lain. Helikopter Basarnas yang ditumpangi Nyoto yang hendak menuju ke Dieng, jatuh di wilayah Temanggung. Nyoto jadi salah satu korban meninggal dunia.

Nyoto dimakamkan di pemakaman umum Sebayi, Dusun Promasan, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argo Mulyo, Kota Salatiga, hari ini. Anggit Mulyo Satoto, perwakilan Basarnas dalam sambutannya, menyampaikan, almarhum sudah seperti adik sendiri. Kebetulan sama-sama berasal dari Blora. "Inginnya kami bisa bekerja sama dalam waktu yang lama, namun takdir berkehendak lain," katanya.

Menurut dia, banyak kenangan dalam bekerja dan menjalankan tugas kemanusiaan. "Banyak kenangan, banyak hikmah. Almarhum termasuk rescue yang diandalkan. Almarhum merupakan salah satu yang terbaik, di Basarnas Semarang, termasuk Basarnas Pusat," imbuh dia.

"Semoga semua ikhlas dan almarhum meninggal dengan husnul kotimah," tambahnya.

Istri almarhum dengan dipapah keluarga tampak mengantarkan suami tercintanya ke peristirahatan terakhirnya. Raut sedih tampak jelas di wajahnya. (mbr/try)