"Memang sudah ada kesepakatan antara keduanya yang saling mencintai satu sama lain dan akhirnya memutuskan untuk menikah," kata Kuswoyo, ketua RT I, Desa Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, kepada detikcom melalui telepon, Senin (3/7/2017).
Kepada Kuswoyo, Selamet dan Rohaya bilang sudah sehidup semati. Karena itu, lanjut Kuswoyo, kedunya bahkan sempat mengancam akan bunuh diri jika tak dinikahkan. "Jadi kalau mati satu, harus mati dua-duanya," ucap Kuswoyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernikahan Selamet dan Rohaya digelar di rumah Kuswoyo pada Minggu (2/7). Selamet dan Rohaya mengikat janji suci dalam ikatan perkawinan di hadapan Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N). Acara itu dihadiri masyarakat dan perangkat desa.
Selamet diketahui tak memiliki pekerjaan tetap. Pun halnya dengan Rohaya.
Menurut Kuswoyo, orangtua Selamet bercerai. Ibunya kembali menikah. Ia tinggal di rumah Rohaya sejak 6 bulan lalu dan sempat sakit malaria. Rohaya lah yang merawat Selamet. Kuswoyo menduga momen itulah yang membuat keduanya dekat dan akhirnya memutuskan menjadi suami istri. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini