Kapolri Jenderal Tito Karnavian berduka atas jatuhnya helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas). Helikopter yang siaga di Gringsing itu awalnya diperuntukkan untuk ambulans udara saat operasi Ramadniya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito menjelaskan jika dalam perjalanan mudik atau arus balik ada seorang pemudik yang sakit maka heli ini akan segera mengevakuasi dan membawa ke rumah sakit. "Tapi ketika ada peristiwa Dieng meletus kawah Sileri, maka dari Basarnas mereka atas perintah pimpinannya berangkat ke sana (Dieng)," lanjutnya.
Tito mengaku belum tahu apa penyebab heli itu jatuh. Menurutnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang mencari tahu penyebab heli itu jatuh. "Kami kurang tahu penyebabnya, nanti kami akan sudah ada petugas menangani dari dari KNKT ya," pungkasnya.
Delapan orang tewas dalam insiden ini. Delapan korban tersebut meninggal saat akan menuju lokasi letusan kawah di Dieng, Banjarnegara. Mereka berangkat darsi Ahmad Yani Semarang menggunakan helikopter Dauphin milik Basarnas.
Helikopter lepas landas pukul 16.00 WIB dan setelah terbang 12 menit, crash terjadi di Pegunungan Butak, Temanggung, Jateng.
Korban tewas terdiri dari 4 kru dan 4 tim rescue Basarnas:
Kru:
1. Kapten Laut (P) Haryanto
2. Kapten Laut (P) Li Solihin
3. Serka Mpu Hari Marsono
4. Peltu LPU Budi Santoso
Tim Basarnas:
1. Maulana Afandi
2. Nyoto Purwanto
3. Budi Resti
4. Catur
(brt/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini