"Kami terus memonitor perkembangannya dan kami meminta untuk dilakukan investigasi mendalam mengingat helikopter Basarnas yang jatuh di Temanggung, Jawa Tengah, merupakan jenis helikopter Dauphin," ujar Fary saat dihubungi detikcom, Senin (3/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan berkunjung ke lokasi dan akan memanggil Kepala Basarnas untuk meminta penjelasan terhadap kronologi kejadian ini. Siang ini akan rapat, kemungkinan besok (berangkat ke lokasi)," kata Fary.
Ia menjelaskan jenis helikopter yang jatuh itu bisa dibilang baru. Menurutnya, helikopter itu belum terbang lebih dari 600 jam.
"Helikopter tersebut masih baru tahun 2015 dioperasikan dan, sepengetahuan kami, belum ada 600 jam terbang," ucap Fary.
Fary, atas nama Komisi V, turut berdukacita untuk keluarga korban yang ditinggalkan. "Komisi V turut berdukacita untuk keluarga korban yang ditinggalkan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab bangsa dan negara," tuturnya.
Helikopter Basarnas terbang dari Gringsing, Batang, untuk membantu korban letusan kawah Dieng, Wonosobo, Minggu (2/7). Sekitar pukul 16.00 WIB, helikopter jatuh menabrak tebing di Pegunungan Butak, Temanggung. Delapan orang yang terdiri dari kru dan penumpang tewas dalam kejadian tersebut. (lkw/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini