"Diimbau kepada masyarakat tetap tenang meningkatkan kewaspadaan, di Dieng hanya wilayah Sileri yang sampai sekarang tidak boleh dikunjungi termasuk kawah sikidang dan kawah-kawah yang lain aman untuk dikunjungi,"kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip, Minggu (2/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama 30 April ada semburan lumpur 20 meter, pelepasan gas pada 24 Mei, terjadi letusan semuanya tidak diawali gempa-gempa, tapi suhu kawah agak naik," ujarnya.
Dia menjelaskan, tipe letusan kawah Sileri bersifat freatik yang berisi gas, lumpur dan air. Suhu di kawah Sileri terukur sangat panas sekitar 73 derajat. Namun saat terkena para wisatawan, suhu tersebut menjadi dingin karena sempat terlepas ke udara.
"Sebetulnya panas, karena suhu di tengah itu 73 derajat terukur di alat kita. Pas kena wisatawan sebetulnya panas, tapi karena dia sudah lepas ke udara maka jatuhnya akan dingin," jelasnya.
Pihaknya juga tidak bisa memprediksi kapan letusan lainnya akan terjadi. Namun kawah Sileri merupakan salah satu kawah yang paling aktif.
"Kita tidak bisa prediksi, kita tergantung alat, potensi letusan-letusan seperti itu akan masih terus berlanjut, tapi kita tidak tahu kapan akan terjadi lagi," ucapnya.
Ke depan, pihaknya berharap agar di kawasan kawah Sileri dapat dipasangkan CCTV serta alat sensor gas dan suhu.
"Ke depan mudah-mudahan Sileri dipasang CCTV atau peralatan yang sudah rusak, seperti sensor suhu dan gas," jelasnya.
Dia mengatakan belum ada peningkatan status ke level waspada tapi masih sebatas rekomendasi jarak aman atau menjauh dari area tersebut.
(arb/rvk)