"Sekalipun tingkat aktivitas Gunung Dieng normal, namun tetap direkomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO2 dan H2S yang berbahaya bagi kehidupan," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial dalam keterangannya, Minggu (2/7/2017).
Syahrial juga mengingatkan agar masyarakat untuk tetap waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari 1 (satu) meter. Hal tersebut karena dari tempat tersebut masih berpotensi terancam bahaya gas CO2 dan H2S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Banjarnegara, Pemkab Wonosobo serta Pemkab Batang tentang aktivitas Gunung Dieng.
"Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari SATLAK PB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah," terangnya.
"Bagi wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata kawah disarankan tidak terlalu mendekat," sambungnya.
Khusus pada peningkatan aktivitas vulkanik di kawah Sileri, maka Syahrial meminta masyarakat dan pengunjung untuk meningkatkan
kewaspadaan, dengan tidak mendekati kawah Sileri pada jarak 100 meter dari bibir kawah.
Menurutnya, pihak Kementerian ESDM telah menyampaikan rekomendasi sejak April 2017 lalu, agar masyarakat tidak mendekati bibir Kawah Sileri di bawah 100 meter.
Dia juga mengatakan telah dilakukan penutupan sementara di kawasan Kawah Sileri oleh Polres dan Kodim dengan police line. Pihak BPBD dan Pos pengamatan gunungapi Dieng melakukan pengamatan visual dan melakukan pengukuran dari area kawah sileri.
"Tim Reaksi Cepat BPBD Banjarnegara membuka posko Aju di desa Kepakisan. Membuat jalur evakuasi khusus yang selama ini tidak ada," tutupnya.
(tfq/ear)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini