detikcom menelusuri alamat yang tertera pada KTP tersebut pada Sabtu (1/7/2017). Suasana lingkungan sekitar tampak sepi, meski hari sudah siang.
Pada KTP memang tak tertulis nomor rumah sehingga sulit memastikan alamat si pelaku. detikcom kemudian bertanya kepada warga apakah ada orang yang bernama 'Mulyadi' di rukun tetangga (RT) tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sjafri kebetulan mantan ketua RT setempat, meski tak menyebutkan secara detail kapan masa jabatannya berakhir. Dia hanya menjelaskan bahwa di wilayah itu lebih banyak kontrakan ketimbang pemilik yang meninggali langsung rumahnya.
"Jadi banyak orang yang ngontrak dan jadi banyak yang nggak kenal," ungkap Sjafri.
Memang ada beberapa nama Mulyadi di sana. Bahkan polisi sudah mendatangi mereka satu per satu tadi malam setelah peristiwa penusukan.
Sjafri, yang sudah tinggal di sana sejak 1993 mengenal beberapa 'Mulyadi'. Tetapi sosok 'Mulyadi' yang disebut-sebut sebagai pelaku penusukan sama sekali tak ia kenal.
Wajah pelaku penusukan itu memang sempat tersebar di media perpesanan. Tetapi Sjafri tetap tak mengenal sama sekali wajah itu.
Sayangnya, ketua RT yang menjabat saat ini sedang tidak ada di rumah. Warga pun mengaku tak memiliki nomor kontak ketua RT tersebut. (bag/tor)