Teror pertama terjadi di Mapolda Sumatera Utara tepat di Hari Raya Idul Fitri pada 25 Juni 2017. Satu prajurit, Aiptu Martua Sigalingging, gugur ditikam pelaku yang berjumlah dua orang.
Tak hanya menikam, usai tahu Aiptu Martua sudah tak bernyawa, mereka membakar Pos Polisi beserta Aiptu Martua di dalamnya. Kedua pelaku satu di antaranya tewas dan satu lainnya dalam keadaan kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sehari berselang, pada Senin (26/6), teror dengan secarik kertas diterima Satuan Lantas Polres Serang, Banten. Tulisan dalam kertas tersebut 'Siapkan dirimu polisi thogut, kami akan datang setelah Marawi, Filipina, selanjutnya adalah Indonesia'.
![]() |
"Masyarakat tidak perlu cemas namun harus tetap waspada. Kami perintahkan anggota untuk meningkatkan pengamanan dan kesiapsiagaan terkait dengan aksi teror," kata Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo.
Pelaku teror masih didalami. Penyelidikan dilakukan di antaranya dengan pengecekan CCTV karena pelaku sempat terekam CCTV.
Teror ketiga terjadi pada Jumat (30/6) malam, tepat sehari sebelum HUT Polri ke-71. Dua anggota Brimob yaitu AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B jadi korban penusukan oleh seoarang pria.
![]() |
Kedua anggota Brimob tersebut mengalami luka di bagian wajah dan leher. Saat ini keduanya masih menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati.
Sementara itu pelaku berhasil ditembak mati. Ditemukan KTP atas nama M di dekat jenazah pelaku, namun Polisi menduga KTP tersebut palsu.
(aud/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini