"Dalam melakukan surveinya tidak hanya ke Polda Sumatera Utara, mereka juga melakukan survei di tempat-tempat lain, seperti Markas Komando Sat Brimob Polda Sumut," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017).
Selain itu, pelaku teror menyurvei Kodam Bukit Barisan, Polsek Tanjung Rawa, dan Markas Yon Zipur. Tempat-tempat tersebut disurvei untuk dijadikan target pada waktu yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ada beberapa barang bukti yang ditunjukkan Polri dalam konferensi pers tersebut. Barang bukti itu berupa 2 bilah pisau, tumpukan buku bersampul tulisan 'ISIS', sandal jepit, hingga KTP atas nama Saifuddin Lingga.
Pelaku dengan inisial SP merupakan mantan teroris yang pernah melakukan pendalaman terorisme di Suriah selama 6 bulan. Sepulang dari Suriah, SP kemudian merekrut tetangganya untuk menjadi tim survei.
"Jadi alumni Suriah 2013 selama 6 bulan, dan setelah dari sana pulang. Yang bersangkutan merekrut tetangganya pedagang kecil, di lingkungan tempat jualannya, maka direkrutlah atas nama AR, kemudian FP, kemudian HP."
"Mereka ini direkrut untuk menjadi kaki tangannya. Dari 2 orang tersebut, satu tewas satu terluka kakinya dikembangkan, kemudian ditangkaplah inisial FP kemudian HP. Mereka semua yang tertangkap ini berperan sebagai tim survei," tuturnya. (nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini