Ditemukan Petugas ASDP, Ini Cerita Awal 3 Bocah Nekat Gowes Palembang-Jakarta

Ditemukan Petugas ASDP, Ini Cerita Awal 3 Bocah Nekat Gowes Palembang-Jakarta

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 30 Jun 2017 14:55 WIB
Foto: Muhammad Iqbal/detikcom
Cilegon - Tiga bocah, Okta (15), Rizal (13), dan Aslam (10), nekat gowes dari Palembang untuk pulang ke Ciledug demi bertemu dengan ibunya untuk berlebaran. Ketiganya pertama kali ditemukan oleh petugas ASDP Indonesia Ferry di buffer zone penjualan tiket di Begadang 4, Lampung Selatan.

Rizki Dwianda, Vice President Services and Assurance ASDP Indonesia Ferry, mengatakan awalnya bocah yang paling kecil, Aslam, datang ke buffer zone untuk membeli tiket dengan membawa uang Rp 20 ribu pada Kamis (29/6/2017) sekitar pukul 15.00 WIB. Ia meminta agar diseberangkan ke Merak dengan tujuan Jakarta bersama kedua kakaknya yang sudah kelelahan dan berbadan lusuh.

Ketika ditanya oleh petugas loket, keduanya mengaku naik sepeda dari Palembang untuk pulang ke Ciledug dan berlebaran dengan keluarga. Awalnya petugas tidak percaya. Namun, ketika diperlihatkan sepeda dan barang bawaan kantong plastik berisi baju, petugas kemudian percaya. Apalagi ada seorang perempuan yang sempat memberikan uang Rp 20 ribu memberikan penjelasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah lusuh banjir keringat duduk, yang paling kecil datang ke loket minta mau beli tiket," kata Rizki bercerita kepada detikcom, Cilegon, Jumat (30/6).

Karena merasa kasihan, Rizki kemudian menemui ketiga bocah tersebut dan sempat mengajak makan di Begadang 4. Berdasarkan keterangan, ketiganya mengaku menggowes sepeda dari Terminal Rajabasa ke Begadang 4, Lampung Selatan. Sebelumnya, dengan modal Rp 150 ribu, mereka naik bus dari Palembang dan sempat menumpang truk. Setelah diajak makan dan berbincang, ketiganya kemudian dibawa ke Bakauheni menggunakan mobil untuk diseberangkan ke Merak.

"Sudah langsung kita antar. Begitu di Bakauheni, naik kapal Jatra 2," ucapnya.

Selama di atas kapal, menurut Rizki, ketiga bocah tersebut ditempatkan di VIP room anjungan kapal. Namun, karena baru pertama kali, Rizal dan Aslam malah berkeliling di sudut-sudut kapal karena senang.

"Di kapal malah main. Kalau kakaknya, si Okta itu, dia sudah sering nyeberang. Bapaknya sopir truk, makanya paham Palembang-Jakarta karena sudah sering," ujarnya.

Begitu sampai ke Pelabuhan Merak, keduanya langsung diantar ke rumah keluarga di Ciledug, Tangerang. Dari keterangan yang didapat, menurut Rizki, kedua orang tua tiga bocah tersebut memang tidak tinggal serumah. Ibunya kebetulan tinggal di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan sering berselisih paham dengan bapaknya.

"Jadi pas saya tanya, akhirnya dia bilang bosan, bapak-ibunya berantem terus. Gara-gara ini, bapak-ibunya akur nungguin terus. Bapaknya sakit takut anaknya hilang," ujarnya. (bri/tfq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads