Sempat Ricuh Perang Suku di Nduga Papua, Situasi Kini Kondusif

Sempat Ricuh Perang Suku di Nduga Papua, Situasi Kini Kondusif

Idham Kholid - detikNews
Jumat, 30 Jun 2017 00:04 WIB
Sempat terjadi kericuhan perang suku di Kabupaten Nduga Provinsi Papua pada Kamis (29/6). Situasi kini mulai kondusif (Ilustrasi: Rachman H)
Kabupaten Nduga - Sempat terjadi kericuhan perang suku di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua karena lanjutan permasalahan kasus pembunuhan Hengki Lokbere pada tanggal 27 Juni lalu. Kericuhan terjadi hari Kamis (29/6), dan kini sudah kondusif.

Kericuhan terjadi di Jalan Fatmawati, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua menggunakan senjata adat.

Kronologi kejadian yaitu pukul 09.35 WIT perang massa dari kubu Simon Nirigi dan Katron Gwijangge berlawanan dengan kubu Ones Wandikbo, Nelson Uburuwangge, Rumus Uburuwangge kembali pecah di depan Gedung Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kabupaten Nduga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu pada pukul 09.45 WIT, anggota Brimob turun ke lapangan meredam bentrok dengan mengeluarkan tembakan peringatan.

Akibatnya, ada 5 orang menjadi korban yaitu Amius Kogoya (36), Yanes Gwijangge (40), Rendi Lokberre (37), Iren Kogoya (40), Denas Tabuni (40), dan Les Gwijangge (23). Untuk meredam perang susulan karena tewasnya Hengki, Kapolres Jayawijaya dan Komandan Kodim melakukan negosiasi kepada kedua belah pihak.

Langkah-langkah yang diambil aparat di lokasi dengan menempatkan personel di 4 titik pertemuan pertikaian dari pukul 12.00 WIT sampai 18.00 WIT. Kemudian berkoordinasi dengan pimpinan dari kedua belah pihak untuk membubarkan diri.

Tindakan lain yang diambil yaitu mengumpulkan tokoh agama, Pemkab, hingga TNI dan Polisi untuk melakukan pendekatan keagamaan pada kedua kubu. Situasi sampai saat ini kondusif. Ada 141 aparat gabungan disiapkan untuk mengamankan Distrik Kenyam.

"Tindakan kepolisian yang dilakukan yakni mendatangi TKP pertikaian atau perang, membubarkan massa yang bertikai dan melakukan pendekatan untuk mencari jalan damai," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Mustafa Kamal dalam keterangannya, Kamis (29/6/2017). (dkp/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads