Akhir-akhir ini, kata Nusron, makna jihad telah diselewengkan kelompok tertentu dengan memerangi orang lain yang berbeda pendapat dan mengkafirkan orang lain, bahkan nekat melakukan bunuh diri yang justru menimbulkan kerusakan.
"Itu bukan jihad yang sesungguhnya," ujar Nusron mengingatkan saat memberikan khotbah Idul Fitri di depan sekitar 20 ribu orang Islam asal Indonesia yang memadati Taipei Travel Plaza, Minggu (25/6/2017) pagi waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sekaligus mendorong terciptanya sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan, dan sejahtera serta bersendikan nilai agama dan ketaatan kepada Allah. "Jihad kita adalah perang melawan korupsi, penindasan, kesewenang-wenangan kekuasaan, dan perang melawan kemiskinan dan kesenjangan sosial," kata Nusron.
Sementara itu, bagi para pekerja Indonesia di Taiwan, kata Nusron, jihad bermakna bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas ekonomi keluarga dan kualitas pendidikan anak-anak. "Sekaligus meningkatkan harkat dan derajat Indonesia di mata dunia," ujar politikus Partai Golkar itu.
Nusron juga mengingatkan kaum muslimin diajari saling mencintai dan melihat dirinya sebagaimana melihat orang lain. Terutama bagi sesama muslim yang merantau agar saling menjaga, saling mengingatkan, dan saling memberi jika ada yang kekurangan.
"Penting juga menjaga persatuan, sehingga tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan dan narkoba yang terjadi pada kita dan saudara-saudara kita," ujar Nusron. (pal/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini