KAI akan Pecat Oknum Karyawan yang Terlibat Praktik Calo di Gambir

KAI akan Pecat Oknum Karyawan yang Terlibat Praktik Calo di Gambir

Andhika Prasetia - detikNews
Sabtu, 24 Jun 2017 21:01 WIB
KAI akan Pecat Oknum Karyawan yang Terlibat Praktik Calo di Gambir
Kepala Humas PT KAI Agus Komaruddin mengatakan akan memecat jika ada karyawannya yang terbukti melakukan praktik calo. (Aditya Fajar/detikcom)
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia akan mengambil tindakan tegas dengan memecat karyawannya jika terbukti melakukan praktik calo. Praktik calo ini terungkap saat seorang pemudik terpaksa membeli tiket KA Argo Parahyangan tujuan Bandung dari seorang calo di Stasiun Gambir.

"Kita bisa proses sesuai aturan perusahaan. Makanya tunjukkan identitasnya siapa. Kita akan pecat saja dia," ujar Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (24/6/2017).

PT KAI mempersilakan warga melapor jika masih ada praktik percaloan. Agus mengatakan sebenarnya sistem pemesanan tiket KA sudah mempersulit praktik percaloan saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau calo, paling intinya mungkin lebih pada joki. Tapi itu pun agak sulit juga kalau tiketnya sudah habis. Kan pemesanan tiket tanggal-tanggal favorit kayak H-90, mana yang cepat kemudian banyak faktor, akses internet, segala macam, kemungkinan bisa dapat tiket segala macam," terang Agus.

Sebelumnya, modus percaloan ini terungkap saat pemudik itu ingin membeli tiket dengan tujuan Gambir-Bandung pada tanggal 23 Juni 2017, namun di tiket yang tercetak malah tujuan sebaliknya. Akhirnya, ia datang ke Stasiun Gambir untuk membeli tiket tujuan ke Bandung. Apes baginya, tiket tujuan ke Bandung habis saat itu. Dari situlah dia bercerita soal praktik percaloan di Stasiun Gambir.

Baca Juga: Cerita Pemudik Beli Tiket KA dari Calo di Stasiun Gambir

Dia ditawari tiket KA Argo Parahyangan tujuan Bandung seharga Rp 300 ribu. Dia membeli tiket tersebut dan sempat dimintai kartu identitasnya. Di situlah, ia melihat ada terduga oknum 'orang dalam' di Stasiun Gambir yang membantu calo tersebut.

"Selanjutnya saya diminta ID saya, SIM saya, walau agak deg-degan. Cara kerjanya hebat. Dia WA (WhatsApp) seseorang, nggak sampai 5 menit dia bertemu seseorang, yang tampak petugas berbaju putih (karena posisi ditahan teman-temannya) nggak boleh dekat," ujarnya, Sabtu (24/6). (dkp/nkn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads