PBNU Tetapkan 1 Syawal 1438 H Jatuh di Hari Minggu

ADVERTISEMENT

PBNU Tetapkan 1 Syawal 1438 H Jatuh di Hari Minggu

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Sabtu, 24 Jun 2017 19:21 WIB
Said Aqil Siroj (Nur Indah/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mengumumkan 1 Syawal 1438 Hijriah jatuh pada hari Minggu (25/6). Ini disampaikannya setelah memantau rukyatul hilal melalui video conference.

"Kepada yang terhormat seluruh pengurus wilayah Nahdlatul Ulama dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama seluruh Indonesia. Dalam rangka penentuan awal bulan Syawal, tim NU, dalam hal ini Lembaga Falaqiah NU, pada Sabtu (24/6), 29 Ramadan, telah melakukan rukyatul hilal dan telah berhasil melihat hilal," tutur Said Aqil di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2017).

"Atas dasar tersebut dan sesuai pendapat al-imam empat mazhab, kami NU mengabarkan awal bulan Syawal jatuh pada hari Ahad (25/6)," jelasnya.

Pengumuman ini dituangkan dalam surat resmi Ikhbar/Pemberitahuan Hasil Rukyatul Hilal bil Fi'li Awal Syawal 1438 H. Said Aqil kemudian menyampaikan selamat kepada umat Islam se-Indonesia.

"Kami sampaikan selamat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan. Semoga ibadah puasa kita dan semua rangkaian ibadah kita diterima oleh Allah, dan semua ibadah bisa berlanjut sampai bulan bulan berikutnya," ujarnya.


Said kemudian memerinci dasar ditetapkannya Idul Fitri esok. Ada tiga lokasi yang mengkonfirmasi melihat hilal.

"Adapun penjelasan yang agak rinci, hilal kelihatan di daerah Bukit Condrodipo, Gresik, yang melihat tiga orang. Melihat pada pukul 17.25 WIB ketinggian hilal lebih dari 3 derajat. Kemudian di Kudus, ada tiga orang mereka melihat hilal pada 17.40 WIB juga sama, besar hilal lebih dari 3 derajat. Di Kupang juga melihat, dan ada pula di Pasuruan dari Lapan," pungkasnya. (nif/rna)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT