Sekretaris Masjid Al-Marzuqiyah Cholid Lutfi Tsani menjelaskan ketinggian bulan malam ini 7 derajat untuk dapat dilihat kasatmata dan besok bisa ditetapkan sebagai Idul Fitri. Hanya, dari informasi yang diterima, hingga hari ini ketinggian bulan maksimal hanya 4 derajat.
"Yang jadi rujukan ketinggian bulan 7 derajat kalau yang bisa dilihat kasatmata. Tapi dari hukmiyyah syar'iyyah (badan yang membidangi hukum syariah) kan 4 derajat. Masih mustahil bisa terlihat," kata Cholid saat ditemui di Jl Masjid Al-Marzuqiyah, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Sabtu (24/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kitab yang disebut sebagai rujukan adalah 'Tamyizul Haq' serta 'Fadhlul Rohman' karangan Marzuqi bin Mirshod, yang merupakan pendiri Masjid Al-Marzuqiyah. Cholid menyebut hanya melaksanakan warisan ulama terdahulu.
Cholid juga menerangkan ini adalah kebiasaan dari tahun ke tahun dan pembahasannya sudah dimulai sekitar pertengahan bulan Ramadan. Perbedaan dengan pemerintah, yang mungkin menetapkan 1 Syawal 1438 H adalah besok (25/6), bukanlah yang pertama kalinya terjadi.
"Dua atau tiga tahun lalu juga yang beda. Sampai diliput sampai media. Jadi mau berhari raya mengikuti pemerintah tidak jadi masalah," tuturnya.
Masyarakat yang bermukim di sekitar masjid memaklumi perbedaan ini. Biasanya, jika demikian, sebagian masyarakat akan mencari tempat lain untuk melaksanakan salat Id.
Pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan menggelar sidang isbat pada Sabtu (24/6) sore ini. Hasil sidang akan dapat menentukan Lebaran jatuh pada hari apa. (rna/idh)