Suasana yang lumayan berbeda pun kadang membuat kerinduan pada tanah air semakin membuncah. Belum lagi menu makanan yang disajikan saat iftar dan sahur yang sangat berbeda dengan menu Indonesia.
Di asrama saya sendiri, menu iftar disajikan bersamaan dengan menu makan malam. Yang mana mereka akan memberikan hidangan manis sebagai hidangan pembuka, dilanjut makanan inti dan penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin) |
Bagi beberapa orang Asia yang tinggal satu asrama dengan saya, kami sepakat bahwa porsi makan orang Turki terbilang besar. Kadang kami hanya mengambil separuh dari menu yang disajikan. Namun ketika sahur, mereka hanya menyajikan menu sarapan hari-hari normal di kantin.
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin) |
Jarang sekali disajikan makanan berat seperti nasi dan ayam. Sangat berbeda debgan sahur ala Indonesia. Yang tak pernah absen setiap harinya adalah telur rebus, roti, yogurt, keju dan selai buah. Alhamdulillaah 'alaa kulli haal.
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin) |
Memasuki bulan suci Ramadan, suasana di sini tak berbeda jauh dengan suasana hari-hari biasa. Rumah makan masih tetap buka dengan waktu normalnya. Hanya saja biasanya menjelang waktu iftar, pelayan- pelayannya mulai bising menawarkan menu paket iftar yang mereka sajikan hanya selama bulan Ramadan.
Juga pintu-pintu kantin di Universitas masih terbuka lebar. Karena di Turki memang sangat mudah untuk mendapati pelajar asing dari berbagai negara dan agama yang berbeda.
Namun masih banyak keberkahan lain yang bisa kita dapatkan. Di antaranya, di sini kita bisa mendapati iftar gratis yang dibuka untuk umum dan diselenggarakan setiap hari di banyak tempat selama bulan Ramadan. Baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun lembaga non pemerintah.
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin) |
Berkahnya menjadi warga dari negara mayoritas muslim terbesar di dunia sangat kami rasakan di sini. Ditambah juga dengan sikap masyarakat Turki yang sangat suka dan ramah dengan orang asing. Ketika kita menyebutkan bahwa kita dari Indonesia, wajah mereka akan semakin ramah dan tak sedikit yang mengatakan,"aah.. Endonezya.. Siz bizim kardeลimiz !" (aah.. Indonesia.. Kalian adalah saudara kami).
Untuk salat tarawih sendiri, mayoritas yang mengerjakan salat jemaah di masjid-masjid umumnya adalah jemaah laki-laki. Jemaah perempuan yang salat di masjid terhitung sedikit dan lebih banyak yang mengerjakan salat tarawih di rumah.
Asrama kami sendiri memiliki program khusus Ramadan. Pihak asrama kami menghadirkan seorang imam untuk memimpin program tadarus dan salat tarawih jemaah di masjid asrama.
Biasanya tadarus Alquran akan dimulai pukul 21.30 sampai menjelang azan Isya. Dan rangkaian sholat isya dan tarawih biasanya selesai pukul 23.20 malam.
Bagi yang rindu berkumpul dengan teman satu tanah air, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki per wilayahnya mengadakan acara buka puasa bersama yang diadakan rutin per pekan. Di Kota Ankara sendiri, acara buka puasa bersama PPI diadakan setiap hari Sabtu selama bulan Ramadan.
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin) |
Salam Ramadan dari pelajar Indonesia di negeri dua benua, Turki. Semoga kita selalu dalam limpahan keberkahan Allaah subhanahu wa ta'aala. Taqobalallaahu minnaa wa minkum..
*) Nurzakiyah Komarudin, anggota PPI Turki
*) Artikel ini terselenggara atas kerja sama dan partisipasi Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) (nwk/nwk)












































Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin)
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin)
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin)
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin)
Foto: Suasana puasa Ramadan dan iftar di Turki (Nurzakiyah Komarudin)