Polisi yang berjaga di lokasi langsung menuju gerbang menuju kapal. Hanya penumpang yang memiliki tiket yang boleh masuk ke kapal.
"Kami ingin pulang. Kalau tidak semua tidak boleh berangkat. Kami ini ingin lebaran di kampung," ujar Hasan, salah satu pemudik dari Sapeken Madura, di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (23/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Polisi kemudian mencoba meredam emosi pemudik yang ingin masuk ke kapal. Bahkan Kapolres Banyuwangi, AKBP Agus Yulianto, turun langsung berdialog dengan para pemudik.
Menurut Agus, aksi itu dipicu lantaran adanya kecemburuan pemberangkatan penumpang di kapal KM Sabuk Nusantara 56. Mereka yang tidak berangkat pada kloter itu mencoba memprovokasi penumpang lainnya.
"Kita coba dialog dengan pemudik. Alhamdulillah tidak ada tindakan anarkis," ujarnya kepada detikcom.
Menurut Kapolres Agus, kapasitas KM Sabuk Nusantara 56 hanya berjumlah 285. Jika dipaksakan mengangkut para pemudik sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang.
"Kapasitasnya hanya 285, sangat berbahaya jika dipaksakan. Tapi tadi mereka akhirnya mengerti," tambahnya.
![]() |
KM Sabuk Nusantara 56 akhirnya diberangkatkan sekira pukul 22.00 WIB. Sementara para pemudik yang belum mendapatkan tiket dijamin bisa pulang ke kampung halamannya pada hari H lebaran.
Sementara itu, PT Pelindo III Tanjungwangi, Banyuwangi, menjamin ketersediaan makanan untuk para pemudik. Menurut GM Pelindo III Tanjungwangi Banyuwangi, Edi Sulaksono, setiap hari dibagikan sekitar 300 nasi bungkus saat sahur dan berbuka.
"Kita optimalkan pelayanan para pemudik ini agar tidak bosan," tambahnya.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penjagaan di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi. Pasukan Pam Ramadniya 2017 yang terdiri dari Satpolair, Brimob dan Polisi Kawasan Pelabuhan masih standby di lokasi pemberangkatan kapal.
Selain itu, Pelindo III juga memindahkan beberapa pemudik yang mengalami sakit untuk menginap di hotel terdekat di sekitar pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi.
"Kita sediakan kamar di Hotel Cawang. Ini agar memastikan penumpang sakit mendapatkan perawatan yang lebih layak," pungkasnya.
Pantau terus informasi seputar arus mudik di detikcom. Ceritakan perjalanan mudik anda ke email redaksi@detik.com dilengkapi dengan foto dan video seru tentang perjalanan anda. Jangan lupa sertakan identitas dan nomor telepon yang bisa kami hubungi.
(ams/ams)