Menlu: Trilateral Meeting Bentuk Solidaritas Terhadap Filipina

Menlu: Trilateral Meeting Bentuk Solidaritas Terhadap Filipina

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 23 Jun 2017 10:03 WIB
Menlu Retno temui pejabat negara Filipina membahas penanganan kasus di Marawi (Foto: Dok. Kemlu)
Manila - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan trilateral dengan pejabat tinggi Malaysa dan Filipina. Retno menyampaikan, permasalahan keamanan di kawasan tersebut merupakan tanggungjawab bersama.

"Permasalahan keamanan di sub-kawasan merupakan tanggung jawab bersama", demikian disampaikan Menlu RI saat melakukan pertemuan Trilateral bersama Menlu Filipina dan Menlu Malaysia di Manila, Jumat (23/6/2017).

Pertemuan tersebut untuk membahas perkembangan situasi pasca serangan kelompok teroris di Marawi, Filipina baru-baru ini. Serta untuk menyepakati upaya kolektif ketiga negara dalam menanggulangi terorisme di kawasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan ini diprakasai oleh Indonesia. Retno mengatakan, pentingnya menyelesaikan akar permasalahan terorisme dengan mempromosikan pembangunan sosial ekonomi di kawasan perbatasan ketiga negara.

"Pertemuan Trilateral ini diprakarsai sebagai bentuk solidaritas terhadap masalah yang dihadapi Filipina", ujar Retno.

"Permasalahan terorisme adalah situasi luar biasa (extraordinary) yang harus ditangani dengan cara-cara yang juga luar biasa", imbuh Retno.

Sementara itu, Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam pernyataannya pasca pertemuan tersebut mengatakan SOP patroli laut bersama Indonesia-Filipina-Indonesia dapat menciptakan fondasi yang kuat bagi upaya bersama menanggulangi terorisme di kawasan perbatasan ketiga negara.

Sedangkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan fenomena serangan terorisme di Marawi, Filipina, bukan sekedar merupakan fenomena lokal. Namun juga fenomena regional dan global. Karena itu, kerjasama operasional yang efektif antar ketiga Negara diperlukan untuk menghadapinya.

Pertemuan Trilateral tersebut menghasilkan Pernyataan Bersama ketiga Menteri Luar Negeri. Dalam Pernyataan Bersama tersebut, ketiga Menlu menyampaikan keprihatinan bersama terhadap insiden terorisme dan kekerasan ektrimisme yang baru-baru ini terjadi di Filipina, menegaskan kembali komitmen bersama untuk menangani terorisme dan kejahatan lintas Negara lainnya yang dapat mengancam stabilitas di kawasan serta menyepakati untuk menyusun Rencana Aksi bersama guna menangani permasalahan tersebut.

Pertemuan itu menyepakati Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan berikutnya pada sekitar Oktober 2017 mendatang. Pertemuan kedua tersebut diharapkan akan menyepakati Rencana Aksi Bersama. Meskipun demikian, ketiga Negara juga sepakat bahwa beberapa bentuk kerjasama sudah dapat dilakukan dalam waktu dekat ini.

Pertemuan tersebut dihadiri Menlu Filipina Alan Peter Schram Cayetano, Menhan Filipina Delvin Lorenzana, dan Penasehat Presiden Filipina untuk Proses Perdamaian di Filipina Selatan, Jesus Dureza. Dalam pertemuan, Retno menyampaikan keprihatinan serta rasa solidaritas Indonesia atas perkembangan situasi keamanan di Marawi dan Filipina Selatan pada umumnya. (yld/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads