Kazakhstan negara terbesar ke-9 ini terkenal sangat kaya. Tidak hanya sumber daya alam tapi juga ragam budayanya. Salah satu yg terkenal adalah berkutchi atau berburu binatang liar dengan elang. Sebuah tradisi kuno yang sudah ada ratusan tahun yang lalu.
Cerita tentang para pemburu dengan elang ini, yang membawa tim Jazirah Islam sampai ke Aksu Ayuly. Desa tempat lahirnya para berkutchi. Berkutchi merupakan teknik berburu paling tua yang ada di Kazkahstan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kini, berburu dengan elang tidak lagi digunakan untuk bertahan hidup. Namun tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi sebuah hobi bahkan profesi.
Berkutchi biasa dilakukan oleh laki-laki. Tapi ada satu perempuan di Kazakhstan yang menggelutinya. Ia adalah Makpal Abdrazakova. Menjadi berkutchi adalah tradisi turun temurun dalam keluarganya. Sudah 17 tahun Makpal bergelut dengan elang sejak ia masih berumur 13 tahun.
![]() |
"Kakek saya juga seorang berkutchi. Saya belajar dari dia. Dan setelah kakekku meninggal saya merawat elang peninggalannya. Sejak saat itu saya semakin menyukainya dan masuk sekolah berkutchi," tutur Makpal.
Sayangnya saat tim Jazirah Islam datang, musim berburu sudah usai. Berburu dengan elang, hanya dilakukan bulan November sampai Februari saat musim dingin yang bisa mencapai minus 40 derajat Celcius.
Saat musim dingin, bulu binatang buruan seperti rubah, kelinci hingga serigala, dalam kondisi paling baik. Sehingga pemburu bisa mendapatkan bulu tebal, untuk membuat topi dan pakaian hangat. Jenis golden eagle yang digunakan dalam berkutchi, termasuk keluarga elang dengan rentang sayap terpanjang. Tidak heran binatang ukuran besar juga bisa jadi buruannya.
(Ketinggalan Jazirah Islam di TRANS7? Anda bisa tonton videonya di sini)
Festival atau perlombaan berkutchi juga hanya diadakan saat musim dingin. Elang tidak bisa terpapar terik matahari terlalu lama. Selain itu, juga untuk menjaga ekosistem binatang liar di alam.
Saat musim dingin berlalu, elang lebih sering dimanjakan. Berdiam di kandang dan tidak perlu mencari makan sendiri. Daging segar menjadi menu sehari-harinya. Dalam kondisi kenyang, elang riskan untuk diterbangkan, karena kemungkinan besar ia tidak akan kembali pulang.
Ketika belum mengenal cara bercocok tanam, Suku Kazakhstan di masa lampau bertahan hidup dengan berburu. Kontur Kazakhstan yang terdiri dari hamparan padang savana luas membuat elang sangat efektif untuk berburu.
Penglihatan elang memang sangat tajam. Elang bisa melihat mangsa, dari jarak 3 kilometer. Belum lagi daya jelajah elang yang sangat luas, mencapai 200 kilometer persegi, membuatnya bisa menangkap binatang buruan dengan cepat.
Sejak umur 15 tahun, Makpal sudah aktif mengikuti berbagai kejuaraan berkutchi. Ia telah memenangkan berbagai penghargaan berskala nasional. Puluhan medali dan piagam ini, menjadi saksi keberaniannya. Melintasi padang savana bersuhu ekstrem, di antara para pemburu laki-laki.
Dalam setahun ada 7 hingga 8 festival berkutchi bertaraf nasional digelar. Berkutchi kini telah menjadi olahraga bergengsi di Kazakhstan. Karena kemahirannya, saat ini Makpal lebih sering menjadi juri untuk berbagai festival tersebut.
Sehari-hari, Makpal juga bekerja sebagai staf di kantor arsip desa Aksu Ayuly. Namun di antara kesibukannya, ia masih peduli dengan berkutchi dan juga membantu peternakan milik keluarga.
![]() |
Setiap pagi sebelum bekerja dan sore lepas beraktifitas, ia membantu memberi makan jerami, pada puluhan ternaknya ini. Gemerlap kehidupan kota, tidak membuat Makpal terpikat. Ia lebih memilih tinggal di desa bersama keluarga, elang kesayangan dan ternak peliharaannya.
"Saya melakukan ini setiap saat, dan saya sangat menyukainya. Sebelumnya saya tinggal di kota 3 tahun, bekerja di sana. Tapi saya tidak betah dan balik lagi ke desa untuk tinggal bersama keluargaku dan membantu di peternakan keluarga," ujarnya.
Makpal sangat menikmati perannya sebagai pemburu. Menjadi berkutchi telah mengalir dalam darahnya. Sekaligus sebuah kebanggaan, menjadi satu-satunya pemburu perempuan di Kazakhstan.
"Banyak yang bilang padaku, berkutchi hanya untuk laki-laki. Tapi aku tidak pernah menggubrisnya dan tetap meneruskan tradisi menjadi berkutchi," jelasnya.
Kiprah Makpal memang layak diacungi jempol. Ia bangga dengan peran yang dijalaninya, yang sekaligus merawat warisan budaya Kazakhstan.
Saksikan kisah lengkap muslimah Makpal Abdrazakova, perempuan pemburu dari Kazakhstan dalam program "Jazirah Islam" di TRANS 7, pada Jumat 23 Juni 2017 pukul 15.00 WIB. (nwk/nwk)