"Itu laporannya di monitor saja, karena yang kita baru laksanakan launching dari trilateral. Dan kita sudah melaksanakan kegiatan latihan," ungkap KSAL Laksamana Ade Supandi di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (22/6/2017).
Tiga negara pada Senin (19/6) lalu memang baru saja meluncurkan Trilateral Maritime Patrol Indomalphi atau patroli maritim terkoordinasi tiga negara. Pelaksanaan ini digelar baik untuk darat, laut, dan udara. TNI AL, menurut Ade, tak menemukan kendala selama menjalani latihan dan patroli bersama jajaran angkatan bersenjata Malaysia dan Filipina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada masalah, saya sudah sering dulu. Kita kan sering latihan dengan angkatan laut negara lain dan menggunakan ada semacam buku-buku publikasi taktis yang kita gunakan dengan angkatan laut negara lain yang sifatnya itu berita terbuka," ucapnya.
Selain patroli bersama, salah satu bentuk kerja sama dari patroli trilateral disebut Ade ada juga soal pertukaran informasi intelijen. Untuk Indonesia atau TNI ada di bawah Bais.
"Ya pasti, nanti melalui Bais. Yang MCC (Maritime Command Center) kita buat untuk sharing. Kan di sana ada satu, kemarin itu adalah peresmian MCC, Pusat Komando Maritim. Ini termasuk untuk exchange informasi," tutur Ade.
"Yang kedua exchange mengenai tindak lanjut informasi itu, yang ketiga updating informasi, yang keempat adalah semacam keputusan-keputusan yang diambil, berikutnya adalah bagaimana juga dislokasi penyebaran daripada unsur yang terlibat," imbuh dia.
Untuk saat ini, TNI AL menurunkan satu KRI. "Sementara masih satu, tapi kita backup," tambah Ade.
Peresmian Trilateral Maritime Patrol Indomalphi dilakukan di atas KRI dr Suharso-990 yang berada di sekitar perairan Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (19/6). Hadir dalam acara itu Menhan RI Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Dato' Seri Hishammuddin Tun Hussein, dan Menhan Filipina Delvin Lorenzana.
"Saya berharap launching (peresmian) ini jadi garis awal dan momentum bersejarah untuk ketiga negara, dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja sama pertahanan di masa yang akan datang, dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan," ujar Ryamizard di lokasi acara, Senin (19/6).
Kegiatan patroli gabungan ini juga untuk mencegah agar ISIS yang kini mulai menguasai wilayah Marawi, Filipina, tidak semakin menyebar eksistensinya. Indonesia pun disebut siap membantu Filipina melokalisasi ISIS di Marawi.
"Tujuan pasti teror itu yang kita wasdapai. Kalau dia dilokalisir, lebih bagus, daripada menyebar ke mana-mana, makanya kita lokasisir. Kita siap membantulah," tegas Ryamizard di kesempatan berbeda, Kamis (22/6). (elz/imk)











































