"Kalau di malam takbiran tidak sampai 10.000 ton mungkin kisaran 8.000 ton," kata Rizky saat ditemui detikcom di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (Kebersihan) DKI Jakarta, Jalan Mandala V Nomor 67, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (22/6/2017).
Menurut Rizky, peningkatan sampah saat malam takbiran ritasenya lebih dari 7.000 ton. Sedangkan jumlah truk berkisar 1.200 armada tanpa penambahan. Peningkatan ini disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah pawai yang biasa dilakukan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat malam takbiran, petugas biasa menemukan berbagai macam jenis sampah seperti bambu, botol air minum kemasan, kertas makanan, serta kardus. Hal ini biasa terjadi setiap tahunnya karena kegiatan pawai tersebut.
"Kebanyakan sampah bambu, plastik botol kemasan, kertas makanan, karena mereka pawai bawa bendera, lainnya kertas kemasan, kardus juga sampah kertas lainnya," tuturnya.
Selain itu, Rizky mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan makanan atau minuman kemasan. Hal ini guna menekan angka jumlah sampah yang kian meningkat di malam takbiran.
"Mulai mengurangi makanan yang kemasan, apalagi masyarakat keluar rumah melakukan pawai. Jadi kalau masyarakat ada acara diluar bawa kemasan sendiri yang bisa dicuci kembali, selain menghemat uang, jadi tidak menimbulkan sampah," tutup Rizky.
(cim/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini