"Persoalan yang ada di Suriah, termasuk yang di Filipina, itu adalah persoalan politik. Itu bukan persoalan keagamaan. Itu bukan ladang jihad. Itu adalah persoalan politik yang memang sejak awal, ISIS pun gerakan politik, bukan gerakan keagamaan," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat menghadiri buka puasa bersama di kediaman Mendikbud Muhadjir Effendy, kawasan Widya Chandra, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Hal itu dia sampaikan untuk mengomentari adanya WNI yang pergi ke Suriah karena adanya propaganda ISIS tentang negara Islam. Namun WNI itu baru sadar setelah berada di Suriah dan menyatakan semua propaganda ISIS itu adalah hoax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira masyarakat sekarang jangan mudah terprovokasi, jangan mudah terpengaruh berita yang tidak jelas kebenarannya. Kalau mau berjuang, kalau mau berjihad, di Tanah Air itu lebih banyak kegiatan yang bisa dilakukan sebagai bentuk jihad," tuturnya.
Menurut Mu'ti, panggilan jihad di dalam negeri merupakan sesuatu yang sangat penting juga. Dia justru menyayangkan mereka yang terpropaganda jihad ke luar negeri tetapi justru pada kenyataannya hanya untuk bunuh diri dengan alasan yang tidak jelas.
"Kalau memang ada panggilan jihad, panggilan jihad di dalam negeri itu tidak kalah pentingnya, tidak sedikit jumlahnya dibandingkan dengan panggilan jihad di luar negeri yang justru mereka ke sana bukan untuk berjihad tetapi menyabung nyawa. Itu bukan jihad, tetapi bunuh diri, dan bunuh diri itu sangat dilarang oleh agama," ujarnya. (knv/dhn)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 