"Ada informasi-informasi baru yang ditelusuri lebih lanjut terkait informasi yang didapatkan dari seorang saksi yang diduga melihat pelaku di lokasi. Dan kemudian ada sketsa yang sudah dibuat. Tim dari Polri tentu akan melakukan pencarian lebih lanjut siapa pihak yang ada di dalam sketsa tersebut," tutur Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2017).
Senin kemarin (19/6) Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta jajaran Mabes Polri dan Polda Metro Jaya melakukan koordinasi resmi dengan KPK terkait penanganan kasus Novel Baswedan. Tim yang menangani penyelidikan menyampaikan telah memeriksa 56 orang dan beberapa progres yang diperoleh, salah satunya adanya saksi baru yang disebut melihat kejadian secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait saksi tersebut, Polri menutup identitasnya. Perlindungan juga dilakukan di kediaman saksi kunci ini.
Selain itu, sebagai bentuk sinergi koordinasi, KPK disarankan membentuk tim yang menempel dalam penyelidikan teror Novel. Tim ini, menurut Tito, bisa bersinergi dalam pengungkapan pelaku teror.
Novel mengalami teror setelah menunaikan salat subuh di dekat rumahnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Pusat, pada 11 April 2017. Penyerangan itu diduga berkaitan dengan pekerjaan Novel selaku penyidik di KPK.
Namun, hingga kini, polisi belum bisa mengungkap pelaku teror tersebut. Novel pun, dalam wawancara dengan media internasional, Time, menyebut ada keterlibatan seorang jenderal polisi dalam kasusnya tersebut. Tentu saja hal itu dipertanyakan oleh Polri. (nif/dhn)