"Tanggal 22 Juni nanti akan ada pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Pertemuan ini akan terfokus pada masalah yang di Marawi mengingat situasi di sana cukup mengkhawatirkan," ujar juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di kantornya, Jalan Pejambon Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).
Pertemuan ini rencananya dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Badan Intelijen Negara, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Menurut pria yang disapa Tata ini, pertemuan kali ini tidak terpisah dari pertemuan trilateral sebelumnya di Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, kita juga ingin mendapatkan informasi perkembangan terkait situasi kondisi Marawi. Selain itu, terkait isu terorisme dan membahas langkah ke depannya dan kerja sama untuk bisa melawan terorisme di kawasan negara kita," sambungnya.
Tata menjelaskan pembahasan tentang terorisme menjadi sangat penting dalam pertemuan ini. Hal ini karena Filipina sudah memasang status darurat militer di sana.
"Ibu Menlu berinisiatif untuk membahas terorisme karena mengingat situasi di Filipina sudah mengkhawatirkan. Karena masalah ini sudah harus diselesaikan dengan cara komprehensif," tutup Tata.
Sebelumnya diketahui, setahun yang lalu Indonesia telah melakukan pertemuan trilateral dengan Filipina dan Malaysia pada Mei di Yogyakarta. Pertemuan tersebut salah satunya menghasilkan kesepakatan patroli bersama militer Indonesia, Filipina, dan Malaysia, termasuk menyikapi aksi-aksi penculikan di perairan perbatasan. (lkw/rvk)











































