Bangunan hotel di sebelahnya sebelum dijual bernama Hotel Horison. Tamu hotel itu sebagian besar para pengunjung kasino. "Kawasan itu dulu sangat tertutup, dijaga KKO Angkatan Laut," ujar sejarawan Rushdy Hoesein saat dihubungi detikX.
Edmund Sutisna yang terlibat dalam proyek pembangunan Copacobana menyebut kasino tersebut selesai dibangun sekitar tahun 1975. Ia mengaku tak ingat lagi daya tampung kasiono tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam bukunya, Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia,menulis Atang Latief atau yang dikenal dengan sebutan Apiang Jinggo juga memiliki saham di kasino tersebut dan Hotel Horison. "(Pembangunannya) mestinya atas izin DKI atau Bang Ali," kata Sutisna pada detikX, pekan lalu.
Berita selengkapnya dapat Anda baca di sini: (sap/irw)