Penembakan Pesawat Susi Air Diduga Terkait Pemungutan Suara Ulang

Penembakan Pesawat Susi Air Diduga Terkait Pemungutan Suara Ulang

Faieq Hidayat - detikNews
Selasa, 20 Jun 2017 14:28 WIB
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli/Foto: Grandyoz Zafna
Jakarta - Kapolda Papua Irjen Boy Rafli menduga penembakan pesawat Susi Air jenis Pilatus bernomor sayap PK-BVC terkait pemungutan suara ulang (PSU) di Distrik Lumo, Kabupaten Puncak Jaya. Sebab, pesawat itu membawa petugas pengamanan pemungutan suara.

"Memang patut diduga ada kaitan dengan proses Pilkada ulang pemungutan suara ulang ya. Kebetulan salah satu distrik tempat titik keberangkatan pesawat terbang tersebut adalah ketika membawa kembali para petugas pengamanan kita dan logistik pemilu," kata Irjen Boy Rafli di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).


Selain itu, Boy menduga penembakan itu untuk menganggu pemungutan suara ulang. Namun, Polda Papua akan terus mendalami motif pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada patut dugaan untuk mengganggu proses pemungutan suara ulang. Ini yang masih kita dalami, sedangkan motif lain kita belum lihat," ujar Boy.



Menurut Boy, pelaku menembak dari atas bukit Puncak Jaya saat pesawat itu sedang take off. Saat pesawat itu sudah mendekati bukit, pelaku kemudian melepaskan tembakan.

"Jadi kita melihat mereka menunggu pesawat itu sampai lepas landas kemudian pada titik lepas yang sama seperti mereka itu mereka melakukan upaya tembak dari tempat posisi mereka. Jadi ketika satu sampai dua menit mengudara itu posisinya dengan bukit sejajar, mereka berada di atas bukit," ucap Boy.

Dalam kasus ini, Irjen Boy Rafli mengatakan pelaku penembakan pesawat itu berjumlah sekitar 4 orang. Mereka tersebar di berbagai kawasan Puncak Jaya, Papua.

Namun, saat ini para pelaku masih belum teridentifkasi nama dan wajahnya. Aparat kepolisian sedang melakukan langkah-langkah pencarian pelaku.

(fai/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads