Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi pada Selasa (20/6/2017) sekitar pukul 04.30 WIB. Awalnya, 4 napi bernama Hussaini, Alhadi, Rudi Rahman dan Muliadi kabur dengan menggergaji ventilasi.
"Mereka (napi) kabur dibantu temannya yang naik mobil Avanza. Kemudian menggunakan tangga untuk melempar tali ke dalam. Di dalam itu, napi tersebut sudah berkomunikasi untuk menggergaji ventilasi," kata Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho saat dikonfirmasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua napi masuk ke mobil Avanza kabur dengan empat temannya yang membantu sebelumnya. Namun mobilnya oleng dan nabrak rumah penduduk. Mereka yang didalamnya kritis dan terluka," ujar Sandi.
![]() |
Sementara itu, dua napi lainnya juga bernasib apes. Seorang napi gagal melarikan diri karena kakinya patah, sementara seorang napi lain bernama Rudi berhasil kabur dan masih dalam pencarian petugas.
"Satu (napi) kabur dan masih dicari. Dua napi dan empat temannya itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan," terang Sandi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting menambahkan, pelaku yang membantu napi melarikan diri itu bernama Saparuddin (30), Yulis, Yusuf dan F (15).
![]() |
Dari lokasi, petugas menemukan barang bukti berupa sejumlah senjata tajam, tangga lipat, tali nilon dengan panjang 30 meter, tali plastik sambungan, besi tenda, satu unit HP, dan satu unit mobil Avanza.
"Napi Hussaini dan Alhadi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sementara, napi Muliadi tidak sempat melarikan diri karena kakinya patah," kata Rina. (ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini