"Saya ingin pemudik memadati dan membuat kemacetan di Kudus. Karena itu berarti mereka singgah dan menikmati keramahan Kudus," ujar Musthofa saat memberikan pembekalan bagi relawan mudik di Kudus, dalam keterangannya, Senin (19/6/2017) sore.
Namun ia menegaskan dirinya bukan menginginkan arus mudik di jalur utama pantai utara Jawa (Pantura) terganggu oleh kemacetan. Musthofa berharap pemudik yang menuju ke arah timur menyempatkan diri memasuki kota Kudus. Ia bahkan menjanjikan, setiap pemudik yang memasuki kota akan disuguhi pelayanan paripurna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mewujudkannya, Pemerintah Kabupaten Kudus menyiapkan posko yang diberi nama "Posko Bahagia", yang dilengkapi berbagai fasilitas khusus untuk melayani pemudik. Mulai dari fasilitas keamanan dan kesehatan yang beroperasi 24 jam penuh dan tempat istirahat, hingga gerai produk UMKM, kuliner dan oleh-oleh khas kota Kudus.
Tak tanggung-tanggung, Musthofa bahkan menyiagakan lebih dari seribu relawan termasuk 60 orang duta wisata yang bertugas memandu pemudik yang ingin mengunjungi berbagai tempat di Kudus, termasuk masjid Menara Kudus yang bersejarah.
"Puluhan duta dan kendaraan sudah disiapkan untuk memanjakan pemudik menikmati Kudus. Para duta inilah yang menjadi ujung tombak marketing, yang akan mengantarkan dan akan memberikan penjelasan terkait semua yang ada di Kudus," imbuh Musthofa.
Selain itu, Musthofa juga meminta agar para pengusaha hotel dan restoran untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik. (zal/fjp)











































