"Uangnya dia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk persiapan pencalonan kepala desa," terang Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriyono kepada detikcom, Senin (19/6/2017).
Pemilihan kepala desa itu sendiri baru digelar pada tahun depan. Akan tetapi, DTK sudah mempersiapkan diri untuk menggalang massa sejak sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi belum diketahui secara pasti, berapa pembagian uang yang diterima oleh DTK dari hasil kejahatannya itu. DTK sendiri berperan sebagai pemantau di bank.
"Dia bertugas sebagai mata-mata di bank, mengawasi korban bersama TP dan dan IR (yang tewas ditembak)," ungkap Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Antonius Agus dalam keterangan terpisah.
Komplotan ini sudah melakukan aksinya di 23 TKP. Selama beroperasi, mereka telah mendapatkan uang hasil perampokan sekitar Rp 1,3 miliar.
"Dari bulan April sampai sekarang, hasil rampokannya segitu, sekitar Rp 1,3 miliar lebih," imbuh Agus. (mei/rvk)