"Yang menarik satu gerbong koalisi sudah mulai memperlihatkan kepastiannya yaitu PKS dan Gerindra. Dari seluruh pergerakan yang ada kemungkinan bisa ada tiga kutub koalisi yakni PKS-Gerindra, kutub Golkar dan koalisinya, dan kutub PDIP," kata Ketua DPP PKS Haris Yuliana kepada wartawan, Senin (19/6/2017).
Mengenai kandidat cagub dan cawagub sudah terlihat di sejumlah survei ada beberapa nama yang diprediksi cukup kuat dari segi elektabilitas. Namun anggota tim pemenangan wilayah PKS Jawa Barat ini menilai belum ada calon yang aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin Jawa Barat yang akan datang, menurut Wakil Ketua DPRD Jabar ini, adalah pemimpin yang harus didukung oleh ulama dan menjadi representasi keumatan dan juga mampu mengatasi perkembangan kekinian dan dunia global. Namun demikian, belum tentu calonnya harus ulama.
Ia juga melihat, Jawa Barat menjadi ajang pertaruhan kualitas kaderisasi partai. Nama yang kuat seperti Ridwan Kamil sampai saat ini belum menjadi kader partai.
"Oleh karena itu menjadi tantangan bagi kader partai di Jawa Barat untuk maju. Ini menjadi penting sebab terkesan partai politik yang notabene instrumen penting dalam demokrasi di Indonesia seakan akan menjadi mainan, hanya didekati bila dibutuhkan, dan bisa ditinggalkan kapan saja," katanya.
Seorang calon kepala daerah , menurutnya, harus punya etika politik. Layaknya seorang tamu, ketika datang perlu mengetuk pintu, begitu pula saat pergi,
"Tidak lantas begitu saja. Itulah mengapa posisi kader partai untuk maju menjadi penting," pungkasnya. (van/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini