"Saya sudah minta Propam untuk tindak lanjuti," ujar Iriawan di Lapangan IRTI Monas, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (19/6/2017).
Iriawan menambahkan, jika hasil pemeriksaan oknum Brimob itu terbukti, pihaknya akan memberikan sanksi tegas. Iriawan meminta kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Dia meminta anggota Brimob humanis kepada warga sipil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
screenshoot video intimidasi jurnalis Foto: Screenshot video intimimidasi oknum Brimob ke jurnalis Antara. (Dok. Istimewa). |
Total ada 3 Brimob yang diperiksa Propam terkait intimidasi tersebut. Iriawan memastikan pemeriksaan ketiga anggota Brimob itu akan dilakukan sesuai prosedur.
"Saya dapat informasi dari Kapolres ada tiga ya. Kalau ada Propam saya belum dapat info," ujarnya.
Peristiwa intimidasi ini berawal ketika Yoga mengantre di sebuah ATM yang berada di JCC, Minggu (18/6) malam. Ketika mengantre di belakang seorang pramuniaga, Yoga melihat ada oknum Brimob yang sedang duduk-duduk di dekat lokasi ATM.
Oknum Brimob yang diketahui berinisial A bersama tiga temannya lalu mencoba menggiring Yoga ke pos jaga. Yoga mengaku digiring layaknya seorang kriminal dan bahkan mencoba untuk melakukan tindak kekerasan. Yoga dicekik dengan menggunakan lengan. Oknum Brimob itu juga mencoba membanting tubuh Yoga.
Kemudian seorang anggota Brimob senior lalu mendatangi lokasi kejadian. Keadaan pun menjadi lebih kondusif. Yoga dan oknum Brimob yang menyeretnya lalu bersalaman.
Screenshot video intimimidasi oknum Brimob ke jurnalis Antara Foto: Screenshot video intimimidasi oknum Brimob ke jurnalis Antara. (Dok. Istimewa). |
(knv/rvk)












































screenshoot video intimidasi jurnalis Foto: Screenshot video intimimidasi oknum Brimob ke jurnalis Antara. (Dok. Istimewa).
Screenshot video intimimidasi oknum Brimob ke jurnalis Antara Foto: Screenshot video intimimidasi oknum Brimob ke jurnalis Antara. (Dok. Istimewa).