Yogyakarta - Ratusan dosen, karyawan dan mahasiswa menggelar aksi keprihatinan saat Hari Pendidikan Nasional, Senin (2/5/2005). Para dosen dan mahasiswa yang berdatangan sejak pukul 08.00 WIB saat ini berkumpul di depan Balairung melakukan aksi unjuk rasa. Tidak hanya dosen muda namun juga para dosen senior dari 20 fakultas dan lembaga penelitian di UGM menolak kenaikan gaji rektor dan pejabat tinggi UGM sebesar 400 persen.Saat mengikuti aksi mereka mengenakan ikat pita berwana hitam di lengan dan mahasiswa mengenakan jaket almamater dan ikat kepala bertuliskan; Selamatkan UGM.Dalam aksinya mereka juga membawa poster dan spanduk. Sejumlah poster yang dibawa bertuliskan, BHMN = Kita Hancur Mikiri Nasib, BHMN Bos Hanya Mikirin Nafkahnya Sendiri, MWA Dimana? Majelis Wali Angpau. Juga terdapat spanduk berwarna hitam bertuliskan ikut berduka cita atas kematian keadilan dan kebersamaan di UGM. Aksi keprihatinan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menurunkan Bendera Merah Putih setengah tiang. Dalam aksi ini, tampak pula beberapa dosen Senior di UGM antara lain, Dr Nasikun, Dr Heru Hugroho, Juantoko, juga tampak Dr Faruk HT dan lain-lain.Saat aksi berlansung para karyawan yang ada di lingkungan gedung pusat sebagian ada yang bekerja dan sebagan ada yang menyaksikan dari dekat ruang kerja mereka. Sementara itu, mahasiswa yang bergabung dalam aksi ini yang dipelopori oleh BEM KM UGMA menuntut, dibatalkannya kebijakan mobil dians dan SK kenaikan tunjangan rektor dan jajarannya.Mereka juga menuntut peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan serta menuntut transparansi penggunaan dana BOP (biaya operasional pendidikan) dan SPMA yang dibayarkan mahasiswa. Aksi hanya dijaga oleh satuan pengaman dan sejumlah aparat berpakaian preman tampak mengawasi jalannya aksi.
(mar/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini