"Jadi perspektifnya perlindungan manusia dan kehidupannya, karena hama belalang adalah ancaman sehingga langkah yang diambil harus dipertmbangkan baik-baik," ujar Wakil Ketua DPRD NTT, Alexander Teke Ofong kepada detikcom, Jumat (16/6/2017).
Alex mengatakan, langkah penyemprotan menggunakan pestisida harus diikuti dengan langkah konkrit. Tiga langkah konkrit yang harus dilakukan pemerintah yakni pertama, pemerintah harus mensosialisasikan secara benar penggunaan pestisida agar masyarakat dapat mnghindari lokasi penyemprotan demi melindungi bahan pangan dan sumber air yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu langkah pendek yang harus diambil karena sudah mewabah. Setelah itu langkah menengah dan panjang, pemerintah segera berkoordinasi dengan seluruh stakeholder dan para ahli," kata Alex.
Pemerintah NTT, menurut Alex, segera mendorong para ahli untuk mempelajari penyebab serangan hama belalang untuk menentukan solusi jangka panjang penyelesaiannya.
"Harus disikapi dengan benar dan koordinasi juga dengan wilayah kabupaten sedaratan Sumba, jangan sampai hama belalang menyebar ke kabupaten lainnya, apalagu ini musim angin," papar Alex.
Terkait keluhan pemerintah daerah soal ketiadaan anggaran untuk mengadakan hujan buatan, menurut Alex, pemerintah segera membangun koordinasi dengan BNPB pusat untuk mendapatkan bantuan anggaran, karena sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Sudah ditetapkan sebagai KLB berarti ini sudah skala bencana. Pemprov segera kirim proposal bantuan dana ke BNPB pusat," pungkas Alex. (nkn/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini