Sufyan menceritakan semaraknya malam ke-21 di masjid yang dia datangi di Jalan Sutami, Sarijadi, Kota Bandung, ini pada Kamis (15/6) malam kemarin, seperti yang dituliskannya kepada detikcom, Jumat (16/6/2017) ini.
Menurutnya, 400-an jemaah memadati masjid untuk mencari pahala yang lebih baik dari seribu bulan itu. Mayoritas jemaah adalah laki-laki. Ada juga perempuan, bahkan keluarga utuh ayah-ibu-anak serta balita, yang terlihat memenuhi masjid 3 lantai tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, salat qiyamullail pada pukul 02.00-03.30 dengan imam hafiz Ustadz Faisal Khalish, yang melafalkan juz 29 pada 8 salat malam serta tiga salat witirnya tersebut.
![]() |
Pengurus masjid sendiri, kata Sufyan, mengelola kerumunan dengan baik. Jemaah yang kecapaian, mengantuk, atau ingin tidur lebih dulu disiapkan satu lantai relatif besar di lantai paling bawah.
![]() |
Sedangkan di ruangan utama, di lantai paling atas, pada malam tersebut nyaring terdengar jemaah tadarusan, wirid, hingga qiyamullail tadi. Jemaah yang segar pada ruang masjid utama tampak bersahutan mendaras doa dan ayat demi ayat kitab suci.
Pengalaman pertama iktikaf lailatulkadar di masjid tersebut sangat berkesan karena suasana semarak terasa dan spirit saling berlomba kebaikan.
"Tak menyangka saja seramai ini, apalagi ini dini hari. Malah saya lihat dua pedagang cuanki berjualan jam 12 malam lewat melayani jemaah yang sedang rehat dulu dan cari makan," tutur pria yang juga dosen digital public relations Telkom University ini. (nwk/nwk)