Tolak Angket KPK, Spanduk 'Serigala Berbulu Domba' Dipasang di DPR

Tolak Angket KPK, Spanduk 'Serigala Berbulu Domba' Dipasang di DPR

Fitang Budhi Adhitia - detikNews
Jumat, 16 Jun 2017 16:24 WIB
Foto: Fitang Budhi Adhitia/detikcom
Jakarta - Sejumlah orang yang tergabung dalam aliansi 'Anak Muda Anti Korupsi' menggelar aksi menolak hak angket terhadap KPK di depan gedung DPR. Mereka lalu memasang spanduk yang isinya menyindir DPR.

Pantauan di lokasi, gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/6/2017), massa melakukan aksinya sekitar pukul 14.30 WIB. Dalam aksi, mereka memasang spanduk besar bertuliskan 'Serigala Berbulu Domba'.

Spanduk besar itu berlatar belakang merah hati. Selain kalimat 'Serigala Berbulu Domba', terdapat tulisan seperti 'Akal-akalan Dewan Terhormat' hingga 'Siasat Sesat Parlemen'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksi itu, massa juga membawa poster-poster yang dipegang di tangan mereka. Isi poster tersebut beragam, namun intinya tetap menyindir para wakil rakyat yang menggulirkan hak angket terhadap KPK.

Massa aksi juga berorasi. Isi orasi pun masih senada dengan poster dan spanduk yang mereka bawa. Intinya, massa yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut menolak hak angket yang ditujukan ke KPK.

"Kami tidak setuju tentang hak angket KPK karena melemahkan KPK," kata salah seorang orator.

Sementara itu, pegiat antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch, Donald Fariz, menyebut aksi kali ini untuk membuka mata anggota Dewan bahwa banyak penolakan dari kalangan masyarakat terkait dengan pengguliran hak angket terhadap KPK. "Aksi ini menunjukkan kepada anggota DPR bahwa proses hak angket mendapat penolakan yang luas dari masyarakat," ucap Donald.

Donald lalu menjelaskan soal kalimat 'Serigala Berbulu Domba' dalam spanduk massa aksi. Menurutnya, ada ucapan DPR yang tidak relevan terkait dengan hak angket yang ditujukan ke KPK.

"Pesan dalam baliho yang kita pampang ini juga pesan bahwa ucapan-ucapan DPR yang menyebut bahwa angket ini adalah memperkuat KPK itu ibarat serigala berbulu domba. Kenyataannya, poin-poin angket itu memperlemah dan mengganggu kerja-kerja dari KPK dalam menangani kasus-kasus korupsi yang strategis," tutur dia.

Terakhir, Donald punya pesan ke lembaga antirasuah itu yang sedang diangket DPR. "Maju terus jangan terganggu oleh agresi politik yang sedang dilakukan oleh politisi DPR, oleh orang-orang yang punya kepentingan dalam penanganan kasus e-KTP," katanya.

Setelah beraksi selama sekitar satu jam, massa membubarkan diri. Sembari beranjak, mereka juga melepas spanduk yang sempat dipasang di pagar gedung DPR. Massa terdiri dari berbagai aliansi. (gbr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads