Ada 369 Penerbangan Tambahan di Bali Saat Musim Mudik

Ada 369 Penerbangan Tambahan di Bali Saat Musim Mudik

Prins David Saut - detikNews
Jumat, 16 Jun 2017 16:06 WIB
Ada 369 Penerbangan Tambahan di Bali Saat Musim Mudik
Ilustrasi (Foto: Daniel/detikcom)
Denpasar - Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menambah jadwal penerbangan domestik. Ini untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang saat mudik menjelang Lebaran 2017 nanti.

Informasi yang dikeluarkan oleh Angkasa Pura I, Jumat (16/6/2017), ada 6 maskapai yang melakukan penambahan jumlah penerbangan, yakni Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air, Nam Air, Citilink dan Garuda Indonesia.

Lion Air menambah 105 penerbangan dari Denpasar menuju Jakarta dan Surabaya. Dengan rute yang sama plus Halim Perdanakusuma, Citilink menambah 100 penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disusul oleh Nam Air dengan 60 extra flights untuk melayani tujuan Surabaya dan Labuan Bajo. Kemudian Wings Air menambah 52 penerbangan untuk melayani Denpasar-Bima.

Sriwijaya Air menambah 40 penerbangan dengan tujuan hanya Cengkareng dan Garuda Indonesia menambah 12 penerbangan untuk tujuan yang sama. Total jumlah kursi dari 369 penerbangan ini adalah 66.366 kursi.

"Airlines dan ground handling harus mengoptimalkan waktu layanan. On time performance harus dijaga betul-betul, tidak boleh ada delay berkepanjangan," kata GM Angkasa Pura I Yanus Suprayogi.

Selain menambah jumlah penerbangan, Posko Mudik 24 jam juga dibuka di bandara yang akrab disapa Bandara Ngurah Rai itu. Posko itu melibatkan TNI AU Ngurah Rai, Otoritas Bandara WII, Polsek Kawasan Bandara Ngurah Rai, Basarnas dan tenaga medis.

"Operasional bandara itu sangat kompleks, banyak pihak terlibat. Untuk memastikan operasional di semua lini dapat berjalan lancar, tertib dan aman, maka diperlukan sinergi yang solid dari semua unsur, karena itu perlu dibentuk posko terpadu ini," ujar Yanus.

Posko ini akan beroperasi sejak 15 Juni 2017 hingga 11 Juli 2017. Posko dan penambahan penerbangan ini juga untuk mengantisipasi musim liburan tahunan pada Juli 2017 nanti.

"Selain menambah frekuensi penerbangan, ada juga yang menggunakan strategi perubahan tipe pesawat. Ini dilakukan oleh Garuda Indonesia, yang mengubah 11 penerbangannya menggunakan pesawat lebih besar," ucap Yanus.

(vid/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads